Bandar Lampung (Lampost.co) — Universitas Lampung (Unila) terus memperkuat peran perguruan tinggi dalam pelestarian budaya lokal dan pengembangan ekonomi kreatif. Melalui program pengabdian masyarakat bertajuk “Menggali Kearifan Lokal dalam Digitalisasi Tata Busana Kelampungan: Inovasi Seni Nusantara di Era Modern”, Unila berkolaborasi dengan PKBM Putri Anyelir Telukbetung. Kegiatan ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Senin (10/11/2025).
Program ini dipimpin dosen FKIP Unila, Rangga Firdaus, dan menjadi upaya nyata kampus dalam mengangkat kekayaan budaya Lampung agar mampu bersaing di kancah nasional maupun global melalui pendekatan digital.
Digitalisasi untuk Angkat Nilai Ekonomi Budaya Lokal
Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapatkan pembekalan keterampilan desain busana berbasis digital menggunakan perangkat lunak modern. Mereka diajak mengeksplorasi elemen budaya khas Lampung, seperti motif tapis dan songket, untuk terkombinasikan dengan tren fashion saat ini.
“Program ini tidak sekadar meningkatkan kualitas desain, tetapi juga memberi manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat Lampung,” ujar Rangga Firdaus.
Ia menjelaskan, digitalisasi tidak hanya diterapka dalam proses kreatif, tetapi juga dalam strategi pemasaran. Peserta mengetahui memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat internasional.
“Kami ingin produk busana Lampung memiliki daya saing global tanpa kehilangan identitas budaya. Teknologi digital membuka peluang besar bagi promosi dan penjualan yang lebih luas,” tambahnya.
Sinergi Kampus dan Komunitas Fashion Lokal
Puncak kegiatan dilakukan dengan pameran seni busana yang menampilkan hasil karya peserta pelatihan. Sejumlah desain menonjol dengan perpaduan modernitas dan ornamen Lampung, mencerminkan harmoni antara tradisi dan inovasi.
Mardiana Putri, pimpinan PKBM Putri Anyelir, menyampaikan apresiasi atas dukungan Unila dalam meningkatkan kapasitas para pelaku usaha kecil di bidang fashion.
“Kami berterima kasih kepada tim pengabdian masyarakat Unila yang telah membawa perubahan besar dalam cara kami berkarya dan berbisnis,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Berkelanjutan
Program pengabdian ini mendapat dukungan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek. Dukungan itu melalui Hibah Pengabdian Seni Inovasi Nusantara bidang Sosial Humaniora 2025.
Rangga berharap kegiatan ini dapat menciptakan ekosistem berkelanjutan yang menghubungkan budaya lokal dengan peluang ekonomi kreatif di tingkat global.
“Melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor, kita ingin menjadikan Lampung sebagai salah satu pusat kreativitas fashion berbasis budaya Nusantara,” tutupnya.








