Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyebut 10 Kabupaten berstatus siaga darurat bencana. Kepala BPBD Lampung, Rudy Sjawal mengatakan penetapan status siaga darurat pada sejumlah kabupaten/kota tersebut lantaran tingginya potensi bencana hidrometerorologi.
“Siaga darurat ini karena potensi bencana hidrometerorologi terprediksi akan masif terjadi seluruh Indonesia, termasuk Lampung. Saat ini sudah sepuluh kabupaten/kota yang menetapkan siaga darurat,” ujarnya, Minggu, 17 Maret 2024.
Kabupaten itu terinci atas Lampung Selatan, Pesawaran, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Lampung Utara, Lampung Tengah, Way Kanan, Tanggamus, Mesuji, dan Lampung Timur.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi bencana hidrometerorologi ini terprediksi akan bertahan hingga Mei 2024 mendatang.
Adapun jenis bencana hidrometerorologi yang masif terjadi pada Provinsi Lampung antara lain banjir, puting beliung, dan tanah longsor.
“Kita tahu beberapa bulan terakhir masif terjadi bencana hidrometerorologi. Khususnya banjir dan puting beliung,” kata dia.
Hak Intervensi
Menurutnya, pasca penetapan status siaga darurat bencana suatu daerah. Maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki hak intervensi atas penanganan bencana yang terjadi.
“Gunanya penetapan siaga darurat ini adalah ketika suatu daerah sudah menetapkan status ini. BNPB bisa masuk memberi bantuan,” jelasnya.
BNPB telah menyalurkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan guna menunjang penanganan bencana. Bantuan tersebut berupa dana siap pakai untuk kegiatan operasional dan sejumlah dukungan logistik.
“Bantuan ini untuk membantu memantau banjir dan membantu masyarakat. Meskipun belum bisa mengkaver semua masyarakat terdampak, tetapi akan kita usahakan dengan kerja sama bersama elemen-elemen lain,” tuturnya.
Secara rinci, bantuan dari BNPB oleh Provinsi Lampung terdiri atas tenda pengungsian 13 unit, tenda keluarga 28 unit, selimut 1.850 lembar, velbed aluminium 100 unit, dan perahu keselamatan 6 unit.
Lalu matras sebanyak 1.850 lembar, genset 41 unit, perahu viber 2 unit, pompa alcon 4 unit, serta nozzle jet 4 unit.
“Provinsi juga menerima dana siap pakai Rp250 juta, paket sembako 200 paket, biskuit protein 200 pouch, dan hygiene kit 200 paket, juga sabun cair 1.992 botol,” pungkasnya.