Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung ingatkan masyarakat untuk berhati-hati pada kondisi cuaca di daerah setempat yang dapat menimbulkan sejumlah bencana alam.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto mengatakan masyarakat agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologi.
“Misalnya hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es. Ini dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” kata Rudy dalam siaran rilisnya, Selasa, 4 Februari 2025.
Baca Juga: Hujan dan Angin Tumbangkan Pohon di Jalan Sultan Agung, Arus Lalu Lintas Lumpuh
Ia mengatakan khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi dan terus memonitor perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca melalui berbagai kanal,” katanya.
Ia jelaskan saat ini masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat beserta kilat/petir dan angin kencang di sejumlah daerah. Seperti Lampung Barat, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Utara, Tulangbawang dan Tanggamus.
Selanjutnya Pesawaran, Mesuji, Pesisir Barat dan Kota Bandar Lampung. Kondisi ini dapat meluas ke wilayah-wilayah lain. Seperti sebagian Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulangbawang, Tanggamus, Lampung Timur. Way Kanan, Pringsewu, Mesuji, Pesisir Barat dan Bandar Lampung hinga Kota Metro.
“Kondisi ini perkiraannya masih akan berlangsung hingga pukul 23:00 WIB,” tutup dia.
Sebelumnya, Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan soal curah hujan. Dalam sepekan terakhir di awal Februari tercatat curah hujan sangat lebat hingga ekstrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
“Oleh karena itu, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana agar lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem. Tetaplah mengikuti informasi terbaru dari BMKG guna memperkuat langkah antisipasi dan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi,” kata Dwikorita.