Bandar Lampung (Lampost.co) — Climate Central merilis data nama-nama kota yang memiliki suhu tinggi dalam periode Juni-Agustus 2024. Kota Bandar Lampung masuk dalam daftar tersebut bahkan menduduki peringkat ke-4 sebagai kota terpanas di Asia Tenggara.
Kondisi itu sangat dirasakan masyarakat terlebih bagi yang memiliki banyak aktivitas di luar ruangan, seperti Nugrah Ramadhan, warga Tanjungkarang Pusat.
Pria yang berprofesi sebagai sopir barang itu, setiap hari melakukan perjalanan ke luar kota.
Baca Juga:
Suhu Panas di Lampung Dampak dari Siklon Tropis di Filipina
Menurutnya, cuaca panas membuat orang mudah merasa lelah. Terlebih ketika beraktivitas berat seperti mengangkat barang serta melakukan perjalanan jauh.
“Cuaca panas seperti ini bikin gampang lelah mungkin karena dehidrasi, jadi kerasa mudah capek,” ungkapnya, Jumat, 8 November 2024.
Selain itu, cuaca panas membuat orang jadi mudah tergiur dengan minuman dingin. Hal itu berdampak pada kesehatan seseorang.
“Seperti saya kemarin sempat sakit karena tergiur minum air dingin setelah panas-panasan,” katanya.
Merasakan Batuk
Hajri Kurniawan, warga Kemiling, mengatakan hal yang sama. Ia mengaku sempat mengalami batuk karena kerap terpapar debu jalanan.
Menurutnya, cuaca yang panas membuat debu di jalanan lebih banyak dari biasanya, terlebih saat angin sedang kencang. Debu-debu akan berterbangan dan dengan mudah terhirup oleh masyarakat.
“Kalau aktivitasnya di jalan mudah banget terpapar debu, jadi menyebabkan batuk, saya sempat tuh kemarin,” ujar pria yang berprofesi sebagi pengantar paket itu.
Yogi Saputra, warga Tanjung Senang, mengalami hal serupa. Ia yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu, kini selalu menggunakan masker dalam menjalankan profesinya untuk mencegah terpapar debu.
“Ya kemarin sempat batuk-batuk, makanya sekarang pakai masker terus,” tuturnya.