Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto mengatakan, salah salah pemicunya adalah La Nina. Ini yang meningkatkan curah hujan secara signifikan di wilayah Lampung dengan intensitas hujan dengan perkirakan lebih tinggi hingga 20% dari normal.
Baca juga: Atasi Banjir, Pemrov Lampung Bakal Minta Bantuan BNPB untuk Modifikasi Cuaca
“Kemudian Monsun Asia yang memperkuat musim hujan dengan membawa lebih banyak uap air yang memicu pembentukan awan hujan di wilayah Lampung,” kata Rudi, Senin, 20 Januari 2025.
Pemicu lainnya yakni suhu muka air laut rata-rata anomali suhu perairan Lampung pada dasarian atau per 10 hari. Yakni menunjukkan kondisi lebih hangat di wilayah Lampung. Lalu gelombang ekuator, di mana aktif di bagian utara Lampung yang berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan yang dapat disertai angin kencang.
“Kemudian angin 3000 F, berdasarkan analisa Monsun Asia sudah mendominasi wilayah Lampung. Terdapat pola belokan angin dan pertemuan angin di bagian barat dan selatan Lampung,” jelas dia.
Selain itu, kelembapan udara analisis kelembapan cenderung basah dari lapisan Radian hingga 500 dengan 80 sampai 100%. Ini mendukung peningkatan pertumbuhan awan awan konvektif.
Informasi Cuaca di Lampung 21 – 22 Januari 2025
Dia juga merincikan, peringatan dini cuaca tiga harian ke depan di wilayah Lampung. Kemudian lokasi yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
“Pada 21 Januari 2025 yakni Lampung Selatan, Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Barat, dan Lampung Timur,” jelas dia.
Selanjutnya pada 22 Januari 2025, antara lain Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, dan Tanggamus. Selanjutnya, Lampung Barat, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah dan Lampung Timur.
BMKG mengimbau agar masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi puncak musim hujan. Antara lain memastikan saluran air tidak terhambat, memperbaiki atap rumah, mempersiapkan perlengkapan atau tas darurat, serta memantau informasi cuaca dari BMKG.
“Selanjutnya melindungi dokumen berharga di tempat aman, mengamankan kendaraan, mengatur pola tanam bagi petani, menjaga kesehatan, berolahraga secara teratur dan memahami jalur evakuasi,” tutup Rudi.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News