Bandar Lampung (Lampost.co): Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menegaskan bahwa wilayah Lampung tidak menghadapi potensi siklon tropis seperti yang memicu bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. BMKG Lampung justru menyoroti kenaikan suhu permukaan laut yang memicu penguatan awan hujan di perairan Lampung.
Kasie Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, menyebut bibit siklon tropis 93W hanya muncul di timur laut Papua dan berada di sekitar 13 derajat Lintang Utara (LU) dan 135 derajat Bujur Timur (BT) di Laut Filipina. Ia menilai dampak cuaca ekstrem akibat siklon hanya memengaruhi wilayah Indonesia bagian timur.
Rudi menekankan bahwa Lampung menghadapi ancaman lain yang langsung meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi. Ia menjelaskan bahwa kenaikan suhu permukaan laut memperkuat proses penguapan yang kemudian melahirkan pertumbuhan awan hujan lebih tebal. Kondisi itu memicu peningkatan curah hujan yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah Lampung.
“Anomali suhu permukaan air laut di perairan Lampung mendorong pertumbuhan curah hujan yang lebih tinggi,” ujar Rudi, Rabu, 3 Desember 2025.
Ia menambahkan bahwa musim hujan sudah menyelimuti sebagian besar Lampung dengan intensitas yang terus meningkat. BMKG Lampung terus mengingatkan masyarakat agar mengantisipasi hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana.








