Kotaagung (Lampost.co) – Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat lalu memicu banjir dan longsor sejumlah titik Kecamatan Limau, Cukuh Balak, dan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Meski air sudah mulai surut, dampak kerusakan masih terasa hingga hari ini.
Kabid Pencegahan BPBD Tanggamus, Hendarman Wahid, menjelaskan banjir Cukuh Balak dan Kelumbayan sudah berangsur surut. Namun, akses jalan masih terganggu berat. Ruas jalan penghubung Kota Agung Timur–Limau hingga kini belum bisa terlalui baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sementara itu, jalur Kaca Marga–Tanjung Jati, Cukuh Balak hanya bisa terlewati roda dua. Kondisi ini menyulitkan distribusi bantuan maupun mobilitas warga. “Tim masih melakukan asesmen lapangan untuk memastikan skala kerusakan dan kebutuhan darurat masyarakat,” kata Hendarman, Minggu, 7 September 2025.
Kemudian ia menjelaskan, selain jalan yang terputus, banjir bandang juga merusak sejumlah jembatan di Kelumbayan. Akibatnya, beberapa desa masih terisolasi. Aparat kepolisian, BPBD, serta pemerintah pekon setempat terus memantau kondisi sungai dan jalur rawan longsor. Lalu sembari berkoordinasi dengan PLN untuk memutus aliran listrik di titik berbahaya.
Sebelumnya, banjir wilayah Tanggamus telah berdampak pada ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi. BPBD memastikan tidak ada korban jiwa, namun kerugian material ditaksir cukup besar.
Pemerintah daerah mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi hujan susulan. Masyarakat sekitar tebing, bantaran sungai, maupun jalur longsor diminta mengungsi sementara bila kondisi dianggap berisiko.