Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, mengatakan antisipasi yang mereka lakukan dengan memperkuat koordinasi dengan sejumlah instansi terkait. Hal ini dalam upaya menghadapi musim penghujan yang mulai tiba.
“Koordinasi terus kami lakukan perihal informasi dari BMKG. Bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat menyertai petir dan angin kencang hari ini,” kata Rudy, Senin, 30 September 2024.
Ia paparkan terdapat dua faktor dampak bencana yang harus masyarakat waspadai. Yakni bencana geologi dan hidrometeorologi.
“Bencana ada dua faktor antara bencana geologi atau hidrometeorologi. Geologi seperti gempa bumi dan tsunami. Kita identifikasi kemudian untuk hidrometeorologi erat kaitannya dengan pola cuaca,” kata dia.
Menurutnya bencana alam erat kaitannya dengan cuaca cenderung bisa terjadi di semua daerah. Sehingga masyarakat harapannya mulai meningkatkan kewaspadaan.
“Bencana yang erat kaitannya dengan cuaca cenderung bisa terjadi di semua tempat. Seperti misal puting beliung, semua daerah bisa terkena karena dia dipengaruhi oleh faktor cuaca. Selama syarat cuacanya terpenuhi maka puting beliung bisa terjadi,” tuturnya.
Dalam penanganan cuaca tersebut, ia melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Guna mengantisipasi dampak yang timbul akibat dari hujan deras yang mengguyur sebagian daerah di Lampung tersebut.
“Untuk kesiapan sendiri kita selalu siap, piket kita jaga 24 jam. Selain itu pemantauan juga terus kita lakukan, koordinasi dengan stakeholder terkait sperti BMKG, TNI dan Polri juga terus kita perkuat,” katanya.
Adapun peringatan dini cuaca ekstrem selama tiga hari mulai 26 sampai 28 September oleh BMKG.