Bandar Lampung (Lampost.co)– Pemerintah Provinsi Lampung mengalokasikan anggaran tahun 2024 untuk pemasangan alat Early Warning System (EWS) di beberapa kabupaten yang memiliki potensi tinggi bencana hidrometeriologi basah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan alat EWS yang pihaknya pasang akan berbasis internet. Alat itu terkoneksi langsung dengan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Lampung.
Baca juga: BPBD Lampung Aktifkan Pusdalops Antisipasi Daerah Rawan Banjir
“Setiap kejadian banjir akan terekam oleh EWS. Informasi tersebut langsung disampaikan ke Pusdalops sebagai bahan untuk mengambil langkah-langkah antisipasi,” ujarnya, Rabu, 18 Desember 2024.
Pada tahun ini, sebanyak 30 alat EWS telah BPBD pasang di lima daerah rawan banjir. Antara lain Lampung Selatan, Way Kanan, Lampung Barat, Tulangbawang, dan Tulangbawang Barat.
“Ke depan, kita akan menyebar alat ini ke daerah-daerah lainnya. Seperti Bandar Lampung yang memang juga potensi banjirnya terjadi,” tambah dia.
Dengan menerangkan alat EWS sementara hanya untuk mendeteksi banjir. Namun rencananya ke depan akan pihaknya kembangkan untuk mendeteksi tsunami dan likuifaksi.
“Untuk saat ini, alat ini hanya mendeteksi banjir. Tetapi kita juga sedang menyiapkan EWS untuk mendeteksi tsunami dan likuifaksi,” jelasnya.
Selain itu, alat tersebut BPDB pasang di titik-titik yang sering terjadi banjir besar dan berdampak signifikan terhadap masyarakat.
“Alat ini berbasis internet dan menggunakan tenaga surya. Ketika ada pergerakan air yang tinggi, alat ini akan langsung memancarkan sinyal ke Pusdalops. Kemudian terekam lokasinya serta ketinggiannya,” tambah dia.
Karena adanya potensi megatrush, alat EWS juga kemungkinan akan BPBD pasang di Bandar Lampung, Pesawaran, dan Lampung Selatan. “Terakhir, karena ada potensi megatrush, kita akan memasang alat ini di Bandar Lampung, Pesawaran juga,” tutupnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News