Bandar Lampung (Lampost.co) — Belakangan ini cuaca panas terasa menyengat di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung.
Di Lampung suhunya mencapai hingga 36 derajat celcius yang membuat kita merasa gerah dan tidak nyaman.
Menanggapi cuaca panas ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memberikan penjelasan.
Baca Juga:
Ini 4 Penyakit yang Bisa Datang saat Cuaca Panas
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Lampung, Indra Purna mengatakan, cuaca panas yang terjadi merupakan dampak dari siklon tropis di Filipina.
“Ada pusat tekanan udara rendah atau siklon tropis yang terjadi di Filipina, fenomena itu menarik massa uap air atau massa udara ke atas,” ungkapnya, Jumat, 1 November 2024.
Hal itu membuat daerah di Sumbagsel termasuk Lampung mengalami pertumbuhan awan karena ditarik oleh massa tekanan udara rendah di Filipina.
Indra menjelaskan akibatnya udara di siang hari atau awan di Indonesia tertarik ke siklon tropis. Sehingga panas yang terjadi lebih intens dari pada kondisi normal.
Kendati begitu, masyarakat bisa bernapas lega sebab BMKG memprediksi fenomena suhu panas ini akan segera berakhir.
Sebab menurut prediksi BMKG Lampung, musim hujan di Indonesia akan segera tiba yang dalam hal ini bakal terjadi pada awal bulan November.
“Prediksinya pada awal November sudah hampir sebagian besar wilayah Lampung akan masuk musim hujan. Jadi ini diharapkan bisa meredam fenomena panas ini. Karena jika sudah banyak terjadi hujan, pemanasan ini bisa berkurang,” tuturnya.
Kurangi Aktivitas di Luar
Melihat kondisi panas saat ini, pihaknya pun mengeluarkan imbauan bagi masyarakat di tengah cuaca panas akhir-akhir ini. BMKG menyarankan agar masyarakat bisa mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Kami BMKG Lampung menyarankan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama di siang hari. Karena suhu cuaca panas sekarang bisa mencapai 36 derajat, itu pun masih dalam ruangan. Belum di luar ruangannya,” jelasnya.
Menurut Indra, suhu panas yang menyengat saat ini bisa menyebabkan beberapa dampak buruk terhadap masyarakat.
“Karena paparan sinar matahari itu bisa menyebabkan dehidrasi dan tidak baik juga untuk kesehatan kulit kita,” pungkasnya.