heBandar Lampung (Lampost.co) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi gempa. Gempa tersebut terjadi di Tanggamus dengan kekuatan Mag: 3,6, Senin, 3 Februari 2025 pukul 06.54.37 WIB.
Hal tersebut berdasarkan informasi BMKG yakni Info Gempa Mag:3.6, 03-Feb-25 06:54:37 WIB. Lokasi:5.53 LS – 104.55 BT (15 km Barat Daya Tanggamus – Lampung), Kedalaman: 3 Km.
Sementara itu, Provinsi Lampung merupakan daerah rawan gempa. Karena mempunyai keadaan geografis yang kompleks. Wilayahnya dilalui jalur bukit barisan dan terapit oleh dua lempeng besar yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Kemudian berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Berada pada wilayah pegunungan yang berada pada zona patahan semangko (Sumatra Transform Fault Zone). Zona itu yang membentang sepanjang 1,900 Km dari Aceh hingga Teluk Semangka Lampung.
.
Selanjutnya lempeng tektonik Indo-Australia bergerak dari selatan dengan kecepatan antara 6 sampai 14 cm/tahun. Pergerakan ini sering menimbulkan gempa bumi pada darat maupun laut yang dapat menimbulkan terjadinya tsunami. Kejadian gempa bumi yang mengakibatkan tsunami seperti Aceh, Nias dan Mentawai pada tahun 2004, 2005 dan 2010.
Kemudian Sistem Sesar Sumatera sepanjang 1.900 km dan terbagi menjadi 19 segmen utama. Terdapat beberapa segmen utama dari sistem Sesar Sumatera yang melewati wilayah Lampung. Sesar itu yaitu Segmen Sunda, Segmen Semangko dan Segmen Kumering.
Segmen Sunda (6.75⁰LS – 5.9⁰LS)
Segmen Sunda merupakan segmen sesar sumatera yang berada paling selatan. Keberadaan segmen sesar ini memiliki tanda dengan adanya graben bawah laut di bawah perairan selat sunda. Kedalaman graben mencapai 1.800 meter dibawah lantai dasar laut. Panjang dari segmen sesar sunda ini adalah sekitar 150 km.
Segmen Semangko (5.9⁰LS – 5.25⁰LS)
Segmen Semangko memanjang dari Teluk Semangko sepanjang 6 km ke arah Barat Laut yang mengakibatkan terbentuknya Lembah Suoh di Lampung Barat. Histori kegempaan yang terjadi pada segmen ini seperti kejadian gempa bumi pada tanggal 26 Maret 1908.
Segmen Kumering (5.3⁰LS – 4.35⁰LS)
Segmen Kumering memiliki panjang 150 km. Lalu segmen melewati Danau Ranau yang berada di perbatasan antara Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan. Histori kegempaan yang terjadi adalah gempa bumi Liwa pada tanggal 24 Maret 1933 dengan kekuatan 7,5 Ms. Selain itu gempa bumi Liwa tanggal 16 Februari 1994 dini hari dengan Mw 6,8 juga terjadi pada segmen ini.
Selain tiga sesar tersebut, Lampung juga masih terdapat Sesar Tarahan. Sesar Tarahan berada sepanjang pantai bagian timur Teluk Lampung. Sesar ini menerus ke daratan Sumatera melalui daerah Tarahan, Panjang dan lereng timur Gunung Rajabasa. Bahkan perkiraannya menerus sampai perairan Selat Sunda. Struktur sesar diduga sebagai jenis sesar mendatar yang bergerak relative menganan karena adanya gerak vertikal.
Berdasarkan hal tersebut dan dari data historis kegempaan setiap tahunnya. Serta data-data seismisitas lainnya jelas terlihat bahwa wilayah Lampung mempunyai tingkat kegempaan yang cukup tinggi. Dan sangat potensial untuk terjadinya gempabumi besar atau merusak dan tsunami. Untuk itu diperlukan upaya preventif untuk meminimalisir dampak kerugian akibat gempa bumi dan tsunami.