Bandar Lampung (Lampost.co) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini siaga banjir wilayah Kabupaten Lampung Timur. Hal tersebut akibat curah hujan yang lebat melanda wilayah tersebut.
“Peringatan dini banjir Kabupaten Lampung Timur, Rabu, 19 November 2025 dengan status siaga. Monitoring curah hujan: 78.6 mm (20.10 WIB),” kata Prakirawan BMKG Lampung dalam siarannya.
Kemudian hujan berintensitas sedang hingga lebat yang terjadi wilayah Lampung Timur telah meningkatkan potensi banjir lokal. Terutama pada kawasan rendah, bantaran sungai, serta wilayah dengan sistem drainase yang belum optimal.
Selanjutnya status SIAGA berlaku untuk mengantisipasi potensi kenaikan debit sungai dan genangan signifikan yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Sementara wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan meliputi Way Jepara, Labuhan Ratu, Sukadana, Raman Utara. Batanghari Nuban, Pekalongan, Batanghari, Sekampung, Bandar Sribhawono. Labuhan Maringgai, Marga Tiga, Metro Kibang, Purbolinggo, Bumi Agung, dan sekitarnya
Kemudian ada beberapa dampak yang berpotensi terjadi. Pertama, genangan meluas pada area rendah yang berdekatan dengan aliran sungai. Kedua, aliran permukaan meningkat dan dapat mengganggu aktivitas transportasi.
Ketiga, drainase tersumbat mempercepat limpasan air ke permukiman. Keempat, beberapa titik rawan berpotensi mengalami banjir lokal. Kelima, tanah jenuh air terutama lereng dapat memicu longsor kecil hingga sedang bila hujan berlanjut
Selanjutnya BMKG menyampaikan beberapa himbauan untuk masyarakat Kabupaten Lampung Timur. Pertama, tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lokal terutama dekat sungai dan dataran rendah. Kedua, amankan barang-barang penting ke tempat lebih tinggi.
Ketiga, hindari berkendara pada jalan yang tergenang. Keempat, bersihkan saluran air untuk memperlancar aliran. Kelima, siapkan langkah evakuasi bila diperlukan. Keenam, pantau terus informasi cuaca dan peringatan resmi dari BMKG
“Selalu utamakan keselamatan dan kewaspadaan dapat mengurangi risiko terdampak banjir,” himbaunya.








