Bandar Lampung (Lampost.co)— Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto hampir menginjak 100 hari kerja, dan Presiden terus mengevaluasi tata kelola pemerintah serta apa yang dikerjakan selama ini.
- Jalankan tata kelola pemerintah transparan dan menekan terjadinya kebocoran anggaran.
- Mengawal Program Makan Bergizi Gratis dengan ketersediaan pangan lokal
- Menjaga pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan.
Penjabat Gubernur Lampung Samsudin mengatakan hal yang menjadi penekanan Presiden Prabowo adalah jangan sampai tata kelola pemerintah terjadi kebocoran. Sehingga hal ini merusak kinerja.
“Prabowo menekankan harus betul transparan dan tidak ada kebocoran. Kepada aparatur juga menegaskan agar fokus di lapangan khususnya terkait bocoran anggaran,” katanya. Hal itu Samsudinkatakan dalam Talkshow Dialog spesial program Bung Is Menyapa di studio Metro TV Lampung, Senin petang, 6 Desember 2025.
Baca Juga: Menanti Evaluasi 100 Hari Kabinet Prabowo
Sehingga pihaknya terus lakukan sosialisasi juga ke aparatur pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota agar bisa lakukan instruksi Presiden Prabowo. “Kita harus pegang amanah bahwa kita pelayanan rakyat untuk jalankan amanah serta jalankan program sebaik-baiknya,” tegasnya.
Selain itu, pada 100 hari kerja, Presiden Prabowo tetapkan adanya swasembada pangan dengan lumbung pangan salah satunya di Provinsi Lampung untuk mendukung program makan bergizi gratis.
“Ada yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional secara terpusat dan hari ini juga mulai terlaksana makan bergizi gratis di Provinsi Lampung. Tentunya saya berterima kasih kepada pemerintah pusat, Provinsi Lampung ada pelaksanaan makan bergizi gratis,” jelas dia.
Nantinya program tersebut akan berjalan merata. “Akan diperluas ke seluruh daerah. Tentunya kita nanti memonitoring makan begizi gratis, ini sebagai upaya penurunan stunting di Provinsi Lampung,” katanya.
Jalankan Amanat Pusat
Penjabat Gubernur juga mengatakan optimistis dapat terus menjalankan amanat dan tugas serta arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal tersebut terlihat dari sejumlah prioritas kerja yang menunjukkan hasil baik.
“Sudah enam bulan perjalanan saya sebagai Penjabat Gubernur Lampung, sebagai amanah dari Presiden RI tentu banyak suka dan duka selama melaksanakan tugas.” Namun ia tetap optimistis melaksanakan tugas dari Presiden khususnya di Provinsi Lampung menujukkan hasil memuaskan.
“Misalnya inflasi, ini menjadi tolak ukur pemerintah pusat kendalikan daerah. Ini menjadi standar masalah kemampuan daya beli masyarakat. Alhamdulillah sampai saat ini inflasi Lampung masih terus terkendali,” jelas dia.
Menurutnya, dengan upaya terus berusaha pertumbuhan ekonomi tumbuh dengan baik sehingga masyarakat dapat secara langsung merasakan harga cukup stabil di daerah setempat.
“Selain permasalahan inflasi, kasus stunting juga menjadi program tugas Pj Gubernur seluruh Indonesia, agar bisa mencapai zero stunting. Kita sudah lakukan program strategis untuk penurunan stunting,” kata dia.
Kemudian, kasus kemiskiann ekstrem juga jadi prioritas pemerintah pusat untuk dijalankan ke daerah. “Untuk Lampung sampai saat ini ada penurunan angka kemiskinan yakni 1,32 persen, sempat menyentuh 1,43 persen sekarang menjadi 0,9 persen di tahun 2024,” jelas dia.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena dukungan dari masyarakat. “Dukungan masyarakat menjadikan pemerintahan saat ini dapat menjalankan amanat dari Presiden Prabowo dengan baik,” tutup dia.