Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyiapkan upaya antisipasi untuk meredam lonjakan harga bahan pangan pokok khususnya beras pada bulan Ramadan.
Sekretaris Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, menjelaskan antisipasi lonjakan harga dengan pencadangan stok beras melalui skema operasi pasar.
“Kami masih ada sisa (kuota program penanganan inflasi daerah) 236.865 Kg dan itu memang cadangan stok untuk puasa dan lebaran,” ujar Fahrizal, Kamis, 15 Februari 2024.
Stok beras kualitas medium tersebut akan disalurkan ke masyarakat dengan harga subsidi, yakni Rp10.900 per Kg.
Selain itu, Bulog juga akan menyalurkan beras dalam program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). “Hingga 7 Februari saja, Lampung menyalurkan 4.728 ton atau 15,76 persen,” ujarnya.
Dia mengeklaim ketersediaan beras di Lampung hingga kini masih dalam kondisi mencukupi dan terkendali. Sehingga, masyarakat tidak perlu menaruh kekhawatiran berlebih.
“Secara umum stoknya ada, tetapi dibatasi agar tidak panic buying sehingga harus dikendalikan,” kata dia.
Pihaknya juga memantau sejumlah komoditas lain yang rentan mengalami lonjakan harga saat Ramadan, seperti cabai, daging ayam, daging sapi, dan telur.
“Kami juga menghitung porsi ketersediaan komoditas lain karena biasanya mendekati Ramadan dan Idulfitri harganya naik,” kata dia.
Effran