Analis Bencana pada BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan, dari lahan seluas 5.474 hektare yang terendam banjir tersebut, ada 370 hektare di antaranya mengalami gagal panen atau puso.
Baca juga: Banjir Lampung Timur Rendam 32 Desa dan 5.927 Hektare Sawah
“Berdasarkan hasil rekap sejak Desember 2024 hingga 21 Januari 2025, sawah yang terendam banjir seluas 5.474 hektare. Seluas 370 hektare mengalami puso atau gagal panen,” kata dia, Jumat, 25 Januari 2025.
Adapun luasan banjir yang merendam lahan sawah itu, tersebar di 12 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Dengan masing-masing daerah terdampak yang paling mendominasi yakni Lampung Selatan seluas 2.582 hektare terendam banjir dan 58 hektare mengalami puso.
Kemudian Lampung Tengah terendam 872.5 hektare, Lampung Timur 940 hektare terendam banjir dan 193 hektare mengalami puso. Kemudian Mesuji 298 hektare terendam banjir dan 24 hektare puso.
Metro 93.33 hektare terendam banjir, Pesawaran 278 hektare terendam banjir dan 27 hektare puso, Pesisir Barat 60 hektare terendam banjir, Bandar Lampung terendam banjir 15,61 hektare, dan Lampung Barat terendam banjir seluas 36 hektare.
Selanjutnya, Pringsewu 30 hektare yang terendam bannjir dan puso 8,5 hektare, Tanggamus 10 hektare, dan Tulangbawang Barat terendam banjir 259 hektare serta puso 60 hektare.
Bantuan Benih
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto mengatakan, pihaknya saat ini tengah menurunkan tim untuk melakukan pendataan.
“Sekarang tim sedang turun untuk melakukan pendataan di daerah mana saja yang terendam banjir dan mengalami puso. Kita sedang memastikan jumlah luasnya,” kata dia.
Bani mengatakan petani yang mengalami puso nantinya akan mendapatkan bantuan benih dari Kementerian Pertanian. “Nanti akan ada bantuan benih nasional. Sementara untuk cadangan benih daerah belum. Dan ini hampir semua daerah ya ada sawahnya yang terendam banjir,” tutupnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News