Bandar Lampung (Lampost.co)– Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, meresmikan Gedung UMKM Center yang terletak di Komplek Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim, pada Selasa, 4 Juni 2024.
Gedung UMKM Center ini di rancang sebagai wadah peningkatan kapasitas usaha. Meliputi pusat informasi, promosi, dan edukasi pengembangan produk-produk UMKM lokal Lampung.
“Lampung saat ini memiliki UMKM lebih dari 273 ribu unit. Inilah salah satu alasan inisiasi agar bagaimana UMKM kita bisa tumbuh,” ujarnya.
Lampung merupakan pintu gerbang Sumatra sehingga menjadi lokasi hilir mudik. Potensi ini harus bermanfaat dengan mengoptimalkan pemasaran produk-produk lokal.
Salah satunya dengan pembangunan UMKM Center sebagai etalase produk-produk unggulan dari seluruh kabupaten/kota di Lampung.
Gubernur berharap pengelolaan UMKM Center berjalan dengan baik dan sukses.
“Saya ingin ini bukan hanya sebagai pusat UMKM di Lampung, tetapi bagaimana agar bisa menjadi salah satu contoh di tingkat nasional,” kata Arinal.
Pusat UMKM
Asisten Deputi Bidang Teknologi Informasi Kementerian BUMN, Rainoc mengapresiasi adanya pusat UMKM di Lampung yang merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah dan sejumlah BUMN.
“Kami apresiasi 14 BUMN yang sudah membangun UMKM Center atau Pasar UMKM ini. Karena memang sudah menjadi tanggung jawab sosial BUMN,” tuturnya.
Menurutnya, UMKM Center ditujukan untuk menyediakan fasilitas pengembangan kapasitas UMKM yang ada di Lampung. Seperti menyediakan area pelatihan dan etalase produk.
“Kami harap UMKM bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan BUMN dan pemerintah daerah ini,” ungkapnya.
Di ketahui wadah UMKM ini dibangun sejak Oktober 2023 lalu di atas lahan seluas 4.853 m² dan luas bangunan 1.296,40 m².
Proyek tersebut merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan 14 BUMN yang terdiri dari PT. Bank Rakyat Indonesia.
PT. Bank Mandiri, PT. Bank Negara Indonesia, PT. Pelindo, PT. Pertamina, PT. Pupuk Indonesia, PT. Perusahaan Gas Negara, PT. Jasa Raharja. PT. Asuransi Kredit Indonesia, PT. Mineral Industri Indonesia, PT. Jaminan Kredit Indonesia.
PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, PT. Perkebunan Nusantara 3, dan PT Telekomunikasi Indonesia.