Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan enam strategi utama untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Langkah tersebut untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan harga barang di akhir tahun.
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, mengatakan enam strategi arahan Pemprov harus menjadi fokus kerja TPID provinsi dan kabupaten/kota bersama perangkat daerah dan instansi terkait. Ia menilai koordinasi dan konsistensi langkah menjadi kunci agar potensi gejolak harga dapat tertekan sejak awal.
Strategi pertama dengan penguatan operasi pasar murah, gerakan pangan murah, dan program SPHP secara terukur dan tepat sasaran.
“Pastikan pelaksanaannya benar-benar masyarakat rasakan,” ujar Jihan dalam agenda High Level Meeting TPID di Hotel Grand Mercure Bandar Lampung, Rabu, 3 Desember 2025.
Strategi kedua menekankan pengoptimalan pemantauan harga bersama Satgas Pangan dan aparat penegak hukum. Upaya itu untuk mencegah kenaikan harga yang tidak wajar, gangguan distribusi, dan praktik penimbunan bahan pangan, BBM, maupun LPG.
Strategi ketiga berfokus pada penguatan ketersediaan pasokan pangan seperti cabai, bawang, beras, dan daging ayam. Pemerintah juga menyoroti peningkatan permintaan seiring implementasi Program Makan Bergizi Gratis sehingga pasokan harus menjaganya tetap kuat.
Strategi keempat, Pemprov Lampung menekankan perlunya kelancaran distribusi pangan. Penyediaan armada yang cukup dan prioritas kendaraan pengangkut bahan pokok menjadi hal penting untuk memastikan mobilitas barang antarwilayah tetap terjaga.
Strategi kelima dengan kesiapan moda transportasi darat, laut, dan udara menghadapi meningkatnya mobilitas masyarakat menjelang libur Natal, Tahun Baru, dan sekolah. Pemerintah meminta seluruh layanan transportasi memastikan keamanan dan kenyamanan selama periode puncak perjalanan.
Strategi keenam menyoroti kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di wilayah Sumatera. Pemprov meminta kesiapan infrastruktur jalan, alat berat di titik rawan, serta antisipasi terhadap curah hujan menengah hingga tinggi agar distribusi tidak terganggu.
Keterbukaan Informasi Pasokan dan Harga
Selain enam langkah tersebut, Jihan juga menekankan pentingnya keterbukaan informasi kepada publik atas pasokan dan harga.
“Selain itu, koordinasi dan komunikasi menjadi kunci penting. Saya mengajak seluruh pihak untuk berkomunikasi secara transparan kepada masyarakat terkait ketersediaan bahan pokok dan kondisi harga. Kurangi ruang spekulasi yang dapat mempercepat kenaikan harga,” kata dia.








