Bandar Lampung (Lampost.co)–Pengamat Ekonomi Asrian Hendi Cahya menyebut, kebijakan diskon listrik PLN dapat membantu menekan angka inflasi. PLN memberikan diskon tarif listrik hingga 50 persen kepada seluruh pelanggan penunggu listrik bertegangan 450 – 2.200 VA.
Akademisi FEB Unila itu menjelaskan, listrik merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat modern. Semua kegiatan masyarakat mulai dari bangun tidur selalu membutuhkan tenaga listrik terlebih saat malam hari sebagai sumber penerangan.
Menurutnya, ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Sehingga diskon tarif listrik dari PLN tentu akan terasa sangat membantu masyarakat.
Baca Juga: Diskon Listrik Dua Bulan Bantu Ringankan Beban Pelanggan
“Ekonomi 2024 belum sepenuhnya pulih akibat Covid-19. Tahun 2025 juga sepertinya belum begitu menggembirakan, jadi diskon tarif PLN tentu sangat membantu masyarakat,” ungkapnya, Minggu, 5 Januari 2024.
Kebijakan itu juga menurutnya berpotensi menekan laju inflasi khususnya di awal tahun. Kemampuan membeli masyarakat saat ini tengah mengalami penurunan terlebih baru saja melewati masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dengan adanya potongan tarif listrik, maka masyarakat akan merasakan keringanan. Pengeluaran yang seharusnya untuk membayar listrik, tentu dapat teralihkan ke transaksi lain khususnya membeli bahan pokok.
“Ini menambah daya beli karena yang seharusnya untuk listrik bisa terpakai buat pengeluaran yang lain. Misal menambah kebutuhan pokok atau justru menutupi pengurangan kebutuhan pokok karena harganya naik,” jelasnya.
Diketahui, potongan tarif tersebut telah berlaku dua bulan. Januari-Februari 2025. Kebijakan itu berlaku bagi pengguna listrik dengan tegangan 450 – 2.200 VA baik pelanggan pascabayar atau pun prabayar.
Namun sayangnya terdapat pembatasan jumlah pembelian yakni 720 jam nyala per bulan. Kemudian, diskon tarif itu juga hanya sampai Februari 2025. Selanjutnya, penggunaan akan kembali ke tarif normal.