Jakarta (Lampost.co)– Wakil Menteri (Wamen) Perindustrian Faisol Riza mengatakan, Indonesia perlu bersiap mengantisipasi kemungkinan serbuan investasi Tiongkok ke Indonesia. Hal tersebut merespons kebijakan tarif atau proteksionisme Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Tentu ini situasi yang dalam tanda petik menggembirakan, tapi juga mengkhawatirkan. Salah satunya adalah kita belum betul-betul bisa siap dengan seluruh serbuan investasi jika ini terjadi. Karena perbaikan regulasi harus secepat mungkin kita lakukan dalam rangka melihat atau mengantisipasi perkembangan ekonomi global ini.” kata Faisol dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Tergelincir ke Level Rp15.940 per Dolar AS
Dia mengatakan banyak perusahaan-perusahaan asal Tiongkok ingin bertemu dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Hal tersebut pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum Presiden AS 2024.
Perekonomian global sebenarnya juga sedang mengalami “perang yang luar biasa”, perang dagang. Apalagi setelah terakhir Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
“Terus terang ada banyak sekali permintaan dari perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk bertemu dengan pihak Kementerian Perindustrian,” katanya.
Dia menduga para pengusaha Tiongkok tersebut kemungkinan ingin memindahkan operasional industrinya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal itu untuk mengantisipasi kebijakan tarif atau proteksionisme Trump.
“Kami menduga bahwa mereka berpikir lebih baik memindahkan industrinya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal itu agar kalau ekspor bisa langsung ke Amerika, tidak rugi seperti langsung ekspor dari China,” ujarnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News