Jakarta (Lampost.co) — Pemasok Apple tengah menjajaki potensi melakukan produksi iPhone di Indonesia. Hal itu bisa menjadi langkah besar yang dapat mengubah peta industri manufaktur teknologi dalam negeri.
Keputusan itu muncul setelah Apple berupaya memenuhi aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menjadi syarat penjualan iPhone terbaru di Indonesia.
Indonesia akan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki fasilitas produksi iPhone jika rencana itu terealisasi. Namun, tantangan besar menanti terutama terkait ekosistem rantai pasokan yang masih minim.
Menurut laporan Nikkei Asia, Apple memulai pembicaraan dengan beberapa pemasok untuk mendirikan pabrik perakitan iPhone di Indonesia. Bahkan, sebuah anak perusahaan telah terbentuk di Batam dan mulai merekrut insinyur guna persiapan produksi.
“Perakit iPhone mendirikan anak perusahaan di Batam khusus untuk Apple dan mulai mempekerjakan insinyur sebagai bagian dari persiapan,” ujar salah satu sumber yang mengetahui langsung rencana tersebut.
Langkah itu menjadi strategi penting setelah larangan penjualan iPhone 16 Series di Indonesia akibat ketidaksesuaian dengan aturan TKDN.
Sebelumnya, Apple mencoba bernegosiasi kepada pemerintah dengan menawarkan investasi di sektor pendidikan dan produksi aksesoris seperti AirTag. Namun, upaya tersebut tidak memenuhi persyaratan.
Tantangan iPhone di Indonesia
Tantangan besar menanti Apple di Indonesia meskipun investasi itu terdengar menjanjikan. Saat ini hanya ada satu pemasok komponen di Indonesia yang memiliki sertifikasi dari Apple.
Berbeda dengan China dan India yang memiliki ekosistem rantai pasokan yang kuat, Indonesia harus membangun infrastruktur dari nol.
Seorang eksekutif yang mengetahui rencana itu menyatakan jika Apple benar-benar berkomitmen, maka harus membangunan pabrik di Batam yang akan memakan waktu setidaknya satu tahun.
Selain itu, distribusi listrik untuk proses produksi memerlukan 4-6 bulan tambahan. Kemudian verifikasi Apple terhadap lini produksi harus dilakukan sebelum mulai beroperasi
“Semuanya harus memulainya dari awal. Kemajuan akan sangat bergantung pada dukungan Apple kepada para pemasok dan dukungan pemerintah setempat,” kata eksekutif tersebut.
Negara Ketiga Produksi Apple
Jika pabrik iPhone benar-benar berdiri di Indonesia, maka negara itu akan menjadi basis produksi ketiga Apple setelah China dan India. Saat ini, ekspansi Apple di India masih menghadapi kendala karena belum lengkapnya ekosistem rantai pasokan, meskipun sudah berjalan bertahun-tahun.
Indonesia, dengan potensi pasar yang besar dan tenaga kerja yang kompetitif, bisa menjadi opsi menarik bagi Apple. Namun, tanpa infrastruktur rantai pasokan yang matang, ekspansi itu tetap menjadi tantangan besar.