IBandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah mendorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produktif sebagai langkah strategis. Ini untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional. Target penyaluran KUR pada 2025 mencapai Rp300 triliun. Porsi pembiayaan sektor produksi meningkat menjadi 62 persen. Ini naik dari capaian sebelumnya 60 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran besar. Peran ini sebagai penggerak ekonomi rakyat.
Program KUR menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan produktif di seluruh daerah.
“Pelaku UMKM adalah pahlawan ekonomi bangsa. Pemerintah berupaya memperkuat daya saing. Mereka juga membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk berusaha,” ujarnya, dalam agenda Akad Massal KUR 800.000 Debitur.
Dia memaparkan, kualitas penyaluran KUR juga terus menunjukkan perbaikan. Tingkat kredit bermasalah (NPL) tercatat hanya 2,28 persen, jauh lebih rendah daripada pinjaman non-KUR yang mencapai 4,55 persen. Capaian itu menunjukkan efektivitas pengelolaan dan ketepatan sasaran program pembiayaan tersebut.
Pihaknya juga tengah menggencarkan perluasan penyaluran KUR ke luar Pulau Jawa. Ini untuk memperkuat pemerataan ekonomi nasional. Fokus utamanya pada sektor padat karya, seperti industri tekstil, sepatu, kulit, serta pertanian rakyat. Komoditas tebu yang memiliki nilai ekonomi tinggi juga termasuk.
Selain penguatan sektor produktif, pemerintah turut meluncurkan program Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Program ini dengan tambahan anggaran Rp130 triliun di luar skema KUR utama.
Program itu memiliki target membangun 320 ribu unit rumah sekaligus melibatkan kontraktor lokal dari kalangan UMKM dalam proyek perumahan rakyat.
“ ini bukan hanya untuk memperluas akses pembiayaan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru. Ini juga menggerakkan sektor usaha lokal,” kata dia.
Pihaknya berkomitmen menjaga agar penyaluran KUR tetap tepat sasaran, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.








