Bandar Lampung (Lampost.co): Pemerintah Provinsi Lampung kembali mengintensifkan pembinaan ekonomi kerakyatan di dua kota yakni Metro dan Bandar Lampung untuk mengurangi angka kemiskinan di perkotaan.
“Angka kemiskinan di Lampung pada Maret 2024 mengalami penurunan sebanyak 0,42 persen. Atau ada penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 29,4 ribu orang bila membandingkan pada Maret 2023. Dan ini menjadi hal yang baik.” ujar Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, Selasa, 2 Juli 2024.
Baca juga: Progres Perekaman e-KTP DP4 di Lampung Capai 97,49 Persen
Dia mengatakan meski secara keseluruhan mengalami penurunan, bila melihat berdasarkan tempat tinggal. Jumlah penduduk miskin di perkotaan mengalami peningkatan sebanyak 11,1 ribu orang bila membandingkan di pedesaan yang mengalami penurunan sebanyak 40,5 ribu orang. Sehingga pihaknya akan berupaya melakukan penanganan kemiskinan di perkotaan.
“Mengenai kenaikan jumlah penduduk miskin di kota, kami akan merespons seluruhnya di dua kota yang kita miliki. Yakni Kota Bandar Lampung dan Kota Metro. Dengan melakukan upaya pembinaan ekonomi kemasyarakatan lebih intensif agar kesejahteraan masyarakat di perkotaan meningkat,” katanya.
Koordinasi
Dia melanjutkan Pemerintah Provinsi Lampung pun akan berkoordinasi dengan dua pemerintah kota di wilayahnya. Hal itu una memaksimalkan potensi yang ada di kota. Lalu mencari permasalahan yang menghambat kesejahteraan masyarakat kota, agar mengurangi angka kemiskinan di perkotaan.
“Secara umum angka kemiskinan memang menurun, dan di pedesaan lebih banyak menurunnya dari pada di perkotaan. Hal ini dapat ita artikan bahwa ekonomi desa jauh lebih tangguh, karena memang basis ekonomi di Lampung yang merupakan pertanian ada di desa. Dan ini yang harus terus kita jaga sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kota,” katanya.
Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Provinsi Lampung mengalami penurunan sebanyak 29,4 ribu jiwa dari jumlah total penduduk miskin di daerah itu sebanyak 941,23 ribu jiwa.
Dari jumlah tersebut, komposisi jumlah penduduk di desa sebanyak 697,19 ribu jiwa, sedangkan di perkotaan berjumlah 244,04 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin di perkotaan mengalami peningkatan sebanyak 11,1 ribu jiwa dari 232,96 ribu jiwa menjadi 244,04 ribu jiwa. Sedangkan di desa menurun sebanyak 40,5 ribu jiwa dari 737,71 ribu jiwa menjadi 697,19 ribu jiwa.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.