Jakarta (Lampost.co)— PT Pertamina (Persero) mengalami perubahan kepemimpinan dengan posisi Direktur Utama yang kini diisi oleh Simon Aloysius Mantiri, menggantikan Nicke Widyawati.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menanggapi perubahan ini sebagai hal yang wajar. Mengingat Pertamina adalah perusahaan BUMN yang sudah berjalan dengan sistem yang kuat.
“Keputusan rotasi jabatan ini pasti sudah dalam pertimbangan matang oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir,” kata Bahlil.
Baca juga: Profil Simon Aloysius Mantiri yang Menggantikan Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina
Dalam keterangannya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, kemarin Bahlil menjelaskan bahwa penilaian untuk pergantian pimpinan seperti ini biasanya ada di tangan Menteri BUMN. Ia juga menyebutkan akan segera mengundang pimpinan baru Pertamina untuk melakukan koordinasi terkait langkah-langkah ke depan.
Bahlil, yang sangat berkepentingan dengan kinerja Pertamina, mengingatkan bahwa perusahaan ini memegang peranan besar dalam sektor minyak dan gas Indonesia.
Di mana 65% dari lifting migas Indonesia berasal dari proyek-proyek Pertamina. Ia menekankan pentingnya peningkatan produksi migas, pengembangan teknologi intervensi seperti EOR. Serta eksplorasi di semua wilayah kerja Pertamina.
Pergantian pimpinan Pertamina sendiri mengumumkan pada Senin (4/11/2024) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Juga menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama menggantikan posisi sebelumnya yang di pegang Simon.
Bahlil menegaskan bahwa pihaknya segera mengadakan pertemuan dengan Simon untuk membahas rencana-rencana dalam meningkatkan lifting minyak demi memenuhi kebutuhan energi nasional.