Bandar Lampung (Lampost.co)-– Bank Lampung berkomitmen akan meningkatkan skala bisnis melalui penambahan jenis layanan kredit.
Direktur Utama Bank Lampung, Mahdi Yusuf mengatakan pihaknya kini tak hanya menargetkan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai core bisnis. Tetapi juga mulai membidik masyarakat luas untuk layanan komersial yang dimiliki Bank Lampung.
“Selama ini Bank Lampung dikenal sebagai bank pegawai negeri karena salah satu core bisnis kita adalah ASN. Tapi sekarang tidak boleh melulu di situ. Kita mulai bergeliat ke komersial,” ujarnya saat hadir di Podcast Economic Corner Lampung Post, Jum’at, 16 Agustus 2024.
Ia menyebut terjadi peningkatan rasio kredit produktif yang sebelumnya sebesar 5 persen dan kredit standar 95 persen. Kini komposisinya berubah menjadi kredit produktif 30 persen dan kredit standar 70 persen.
“Saat ini (konsumen) komersial mencapai 30 persen, dan konsumen ASN 70 persen. Ada peningkatan sekitar 25 persen, ini yang sekarang kita galakkan,” kata dia.
Salah satu layanan kredit produktif yang digaungkannya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini memberi keuntungan yang cukup besar bagi kreditur karena KUR memiliki bunga rendah karena memperoleh subsidi pemerintah.
Selain itu, pinjaman tanpa jaminan juga berlaku untuk besaran nilai kredit tertentu untuk jenis layanan ini.
“Nasabah KUR kita sekarang sekitar lima ribuan. Bunganya sangat murah, karena ini salah satu wujud kepedulian pemerintah pada pelaku usaha,” kata dia.
Dia berharap keberadaan jenis kredit ini juga mampu mendorong pertumbuhan UMKM di Lampung.
Selain itu juga menghadirkan sejumlah layanan lain sebagai wujud adaptasi dengan digitalisasi. Di antaranya L-Online yang memudahkan akses menu perbankan secara digital, dan L-Smart sebagai agen laku pandai perpanjangan tangan resmi dari Bank Lampung.
“Sekarang kita bisa melakukan pembayaran e-commerce, pajak, tiket, dan lainnya di L-Online,” pungkasnya.