Bandar Lampung (Lampost.co) — Tahu menjadi salah satu bahan makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Selain harganya yang murah, komoditas tersebut juga mengandung berbagai nutrisi yang tubuh butuhkan, seperti serat, lemak, karbohidrat, dan sumber protein.
Peluang itu yang Sutrisno dan Puji Astuti, manfaatkan. Pasangan suami istri di Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, itu mulai merintis usaha pabrik tahu sejak 2011. Usaha itu terbangun mulai dari hanya menjajakan dagangan dengan berkeliling di sekitar kampung.
“Pabrik kami memproduksi dua macam jenis, yaitu tahu cina dan tahu sumedang,” kata Puji Astuti, kepada Lampost.co, mengutip dari Metro TV Lampung, Jumat, 17 Mei 2024.
BACA JUGA: Aksi Korporasi PTPN Group Sangat Dinamis
Seiring perkembangan, bisnisnya mendapatkan bantuan dari PTPN 1 Regional 7 pada 2020. Bantuan itu berguna untuk mengganti mesin pembuatan tahu. Sebab, alat yang sebelumnya kurang memadai dan sering memicu gagal produksi.
“Kami dapat bantuan Rp20 juta dan langsung buat peremajaan alat. Sebelumnya, dapat dari pemerintah mesinnya kecil, makanya ganti dengan yang agak besar,” ujar dia.
Peremajaan alat berdampak pada produksi tahu yang lebih gampang dan cepat. “Kondisi usaha sebelum dapat bantuan TJSL enggak seramai sekarang,” kata dia.
Untuk itu, dia merasa bersyukur atas bantuan untuk usaha tahunya. Sebab, adanya bantuan tersebut membuat omzet usahanya dan produksi barang meningkat.
“Produksi juga jarang gagal, pemasaran Alhamdulillah, dan hasilnya memuaskan. Omzet setelah mendapat bantuan bisa mencapai Rp500 ribu per hari. Jadi, dalam sebulan bisa Rp15 juta,” kata dia.
Dia berharap, PTPN terus memberikan bantuan ke depannya guna menumbuhkan perkembangan UMKM. “Sehingga, berdampak pula terhadap penambahan tenaga kerja,” kata dia.
(PKL: Salsa Fadilah dan Deswita)