Bandar Lampung (Lampost.co): Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa komoditas bawang merah menyumbang deflasi bulan ke bulan di Provinsi Lampung yakni sebesar 0,16 persen di Juli 2024.
“Di Juli ini bila kita lihat dari bulan ke bulan, Lampung mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Sementara berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,26 persen.” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangan secara daring di Bandar Lampung, Kamis, 1 Agustus 2024.
Baca juga: Kondisi Jalan Mantap Lampung Utara Hanya 53,14%
Dia mengatakan dari lima komoditas yang ada di dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau tersebut komoditas bawang merah menyumbang deflasi tertinggi sebesar 0,32 persen pada Juli 2024.
“Komoditas lainnya yang menyumbang deflasi selain bawang merah adalah tomat dengan andil 0,10 persen. Kemudian cabai merah 0,08 persen, bawang putih 0,02 persen, dan susu cair kemasan 0,02 persen,” katanya.
Dia melanjutkan dan bila melihat dari tahun ke tahun di Juli terjadi inflasi sebesar 2,55 persen. Di mana kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 1,76 persen.
“Untuk lima komoditas dengan andil inflasi terbesar tahun ke tahun dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Yang tertinggi dari komoditas beras sebesar 0,40 persen,” ucap dia.
Kemudian kopi bubuk dengan andil 0,25 persen, sigaret kretek mesin dengan andil inflasi 0,20 persen. Kemudian gula pasir 0,12 persen, dan ikan lele sebesar 0,10 persen.
“Dan bila kita lihat inflasi berdasarkan wilayah tingkat inflasi tahun ke tahun tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur dengan besaran 3,63 persen. Sementara yang terendah terjadi di Kabupaten Mesuji sebesar 1,73 persen,” tambahnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.