Jakarta (Lampost.co) — Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) 2025 di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
Kegiatan tahunan bertema Menguatkan Baznas, Menyukseskan Asta Cita sebagai dukungan terhadap program pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua Baznas RI, Prof. Kiai Noor Achmad, menyebutkan rakornas momentum penting menyelaraskan program dengan Asta Cita. Sehingga manfaatnya terasa nyata bagi masyarakat.
“Tema bukan sekadar slogan, melainkan ajakan agar zakat benar-benar menjadi instrumen transformasi sosial. Mempercepat pemerataan kesejahteraan dan mendukung pencapaian Asta Cita,” ujarnya.
Menurut Noor, komitmen Baznas terwujud melalui berbagai program konkret yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, penguatan ekonomi masyarakat, hingga pembangunan inklusif yang berkeadilan.
“Rakornas ini meneguhkan semangat kita untuk terus bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil. Agar zakat menjadi pilar yang menopang terwujudnya kesejahteraan umat sekaligus visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Ia juga menyoroti perkembangan positif penghimpunan zakat nasional. Dalam lima tahun terakhir, pengumpulan dana zakat meningkat pesat, dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp40,53 triliun di 2024. Sementara itu, di tingkat pusat, penghimpunan naik dari Rp517 miliar (2021) menjadi Rp1,12 triliun (2024), dengan target Rp1,35 triliun pada 2025.
Jumlah muzaki pun terus bertambah, mencapai 28,46 juta jiwa pada 2024, yang menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berzakat.
Selain itu, Baznas juga memperkuat tata kelola melalui transformasi digital, peningkatan kapasitas SDM amil, serta optimalisasi koordinasi nasional. Bahkan, Indeks Zakat Nasional (IZN) kini mendapat pengakuan Bappenas sebagai salah satu indikator pembangunan daerah.
Di tingkat global, kiprah Baznas juga terlihat jelas melalui kontribusi kemanusiaan bagi Palestina. Hingga Juli 2025, dana terhimpun mencapai Rp375 miliar, dengan Rp120 miliar di antaranya sudah tersalurkan untuk 670 ribu penerima manfaat di Gaza.
“Kita bersyukur, logo Baznas kini mendapat pengakuan di tingkat internasional sebagai simbol kepedulian bangsa Indonesia,” kata Noor.
Rakornas 2025 dan ajang Baznas Awards memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada berbagai pihak, termasuk Baznas daerah, lembaga amil zakat, tokoh masyarakat, hingga mitra perusahaan. Noor menilai penghargaan tersebut bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga pemicu semangat mengoptimalkan peran zakat.
“Harapan besar dari Rakornas ini adalah lahirnya langkah-langkah nyata untuk memajukan pengelolaan zakat di Tanah Air. Zakat bukan hanya ibadah individu, tetapi wujud gotong royong bangsa dalam menghadirkan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan,” tegasnya.
Kesejahteraan
Terpisah, Ketua Baznas Kabupaten Pesawaran, A. Hamid mengatakan pihaknya terus fokus untuk mengedepankan kesejahteraan di daerah. Ia berharap, melalui Baznas dapat merangkul masyarakat yang khususnya membutuhkan.
“Dari kegiatan ini semoga bisa menjadi motor penggerak agak seluruh Baznas di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran bisa bermanfaat untuk banyak orang dan menjadikan pengelolaan zakat yang adil,” katanya. (Atika Oktaria)