Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Lampung memaparkan proyeksi sumber daya air di Lampung untuk kebutuhan musim tanam kedua yang berada di tengah musim kemarau.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Lampung, Budhi Darmawan, menjelaskan musim kemarau tahun ini bukan fenomena iklim El Nino. Namun, La Nina sehingga arahnya kemarau basah dan masih akan ada hujan.
Untuk itu, ketersediaan air masih dapat mencukupi kebutuhan pengairan di sejumlah lahan pertanian pada musim tanam kedua meski di tengah kemarau.
BACA JUGA: Sejumlah Mitigasi Pertanian Perlu Digalakkan Jelang Musim Kemarau
“Air masih aman dan untuk musim tanam kedua ini, kami mengedukasi petani agar mengikuti pola tanam. Kemudian wajib menghemat menggunakan air dalam proses penanaman di lahan pertanian,” kata dia.
Menurut dia, pengairan lahan pertanian di Lampung saat ini memanfaatkan sumber daya air dari hujan, bendungan, waduk, dan sumur bor. Namun, irigasi teknis di Sekampung Sistem ada penurunan debit air di Bendungan Batutegi saat awal tahun.
“Tapi, belakang sudah ada peningkatan di bendungan itu. Artinya, kondisi bendungan aman dan masih cukup untuk memenuhi pengairan,” ujar dia.
Dia melanjutkan, untuk menghadapi musim kemarau saat ini akan terus mengawasi ketersediaan sumber daya air secara berkala. Hal itu demi menjamin musim tanam kedua berlangsung optimal.
“Tapi, kami tetap lakukan langkah-langkah antisipasi agar ketersediaan air masih ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terutama di daerah pertanian untuk mendukung ketahanan pangan,” kata dia.
Pemerintah Provinsi Lampung menambah luas tanam padi untuk meningkatkan produksi. Penambahan luas tanam padi itu hingga 70 ribu hektare di daerah sentra pangan pada periode April-Mei 2024.
Pada Mei beberapa bendungan mulai mengalami kenaikan elevasi muka air, seperti Batutegi bertambah 32 meter dari 214,380 meter di Januari menjadi 246,65 meter di April. Sedangkan, Bendungan Way Sekampung meningkat 7 meter dari muka air awal di Januari 117 meter di April telah 124 meter.