Bandar Lampung (Lampost.co)– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Lampung memperkirakan inflasi Lampung pada HBKN Ramadan dan Idulfitri 2025 terjaga stabil dan terkendali. Yakni dalam kisaran sasaran 2,50±1,00 persen meski terjadi peningkatan naktivitas dan permintaan masyarakat.
Kepala KPw BI Lampung, Junanto Herdiawan mengatakan pihaknya memperkirakan inflasi Lampung mengalami kenaikan. Hal itu terjadi seiring meningkatnya permintaan musiman.
Baca juga: Kenaikan Harga LPG 3 Kg di Lampung Berpotensi Picu Inflasi
“Sementara inflasi kelompok volatile food juga perkiraannya meningkat, seiring kenaikan permintaan pangan,” ujarnya, Selasa, 14 Maret 2024.
Risiko kenaikan inflasi juga terjadi pada harga barang yang pemerintah kendalikan. Yakni seiring berakhirnya diskon tarif listrik 50 persen oleh PLN pada Maret 2025.
Meskipun ada beberapa risiko meningkatnya inflasi tersebut, secara umum BI Lampung menilai inflasi IHK pada Ramadan dan Idulfitri di Lampung akan terkendali.
“Tentu ini butuh dukungan dan sinergi kebijakan yang kuat dari TPID provinsi dan kabupaten/kota. Agar tetap menjaga capaian inflasi beradaptasi dalam rentang sasaran,” jelasnya.
Sementara tren konsumsi masyarakat di Lampung pada Ramadan tahun ini perkiraannya masih akan meningkat. Hal tersebut terdapat dukungan prospek kenaikan pendapatan dan tetap kuatnya optimisme konsumen.
“Kalau kita lihat hasil survei, optimistisme konsumen Lampung perkiraannya terjaga dalam zona optimis. Dan itu lebih tinggi bila kita bandingkan tahun sebelumnya,” kata dia.
Pada bulan Ramadan, umumnya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat. Terutama belanja barang konsumsi, kebutuhan pokok, pakaian, dan lainnya. Sehingga sektor perdagangan dan penjualan ritel juga terungkit meningkat.
“Pada jangka pendek di triwulan pertama ini, memang kita perlu mengoptimalkan peran sektor konsumsi dan belanja pemerintah untuk mendorong kegiatan ekonomi,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News