Jakarta (Lampost.co) – Pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini berlaku. Keputusan mengenai format baru subsidi BBM akan terbit satu pekan ke depan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun menggelar rapat koordinasi yang melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan mandat untuk mengkaji skema subsidi paling efektif dan tepat sasaran.
“Dalam waktu satu minggu akan ada formulasi subsidi BBM untuk usulan ke Presiden,” kata Bahlil.
Menurut dia, pemerintah saat ini tengah melakukan kajian intensif untuk merumuskan subsidi yang tepat guna dan tepat sasaran.
Salah satu opsi yang menjadi favorit adalah skema bantuan langsung tunai (BLT), yang akan menjadi pilihan utama dalam format subsidi BBM. “Skema BLT menjadi opsi dan mengerucut,” ujarnya.
Sementara itu, subsidi untuk LPG tidak akan mengalami perubahan. Mekanisme subsidi LPG tetap sama. Sebab, banyak masyarakat, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ibu rumah tangga, yang masih membutuhkan LPG dengan harga terjangkau.
“Subsidi LPG tidak akan berubah. Skemanya masih berlaku seperti sekarang, terutama untuk sektor rumah tangga dan UMKM,” ujar dia.
Evaluasi skema subsidi BBM menjadi langkah penting untuk memastikan subsidi benar-benar untuk masyarakat yang membutuhkan. Dia menegaskan pemerintah akan memprioritaskan bantuan tunai untuk memastikan agar subsidi langsung masyarakat yang paling membutuhkan.
Sementara itu, penetapan skema BLT sebagai solusi subsidi BBM mampu mengurangi kebocoran subsidi dan meningkatkan efektivitas anggaran. Skema BLT akan lebih tepat sasaran daripada subsidi BBM konvensional yang selama ini sering tidak merata.
Pemerintah berharap keputusan akhir mengenai skema baru subsidi BBM dapat segera ditetapkan dalam waktu dekat dan bisa diimplementasikan pada awal tahun.