Bandar Lampung (Lampost.co) — BRI Cabang Telukbetung, Bandar Lampung, melakukan investigasi terkait dugaan pinjaman fiktif. Perkara tersebut mencatut data warga Gunung Sari, Bandar Lampung.
Kepala Cabang BRI Telukbetung, Felix Pakpahan, mengatakan investigasi pinjaman fiktif untuk menelusuri data warga yang terpakai dalam kasus tersebut. Sebagian nama warga itu terverifikasi dan terdaftar sebagai nasabah.
“Kami berkomitmen untuk memverifikasi dan menindaklanjuti pengaduan tersebut. Sehingga tidak ada masyarakat yang rugi dalam kasus ini,” kata Felix, Kamis, 11 Juli 2024.
Selain itu, pihaknya juga mengumpulkan rekaman CCTV yang menunjukkan kedatangan warga yang mengaku namanya tercatut. Dari rekaman CCTV, terlihat warga datang secara langsung dalam proses pengajuan pinjaman.
Hal tersebut menunjukkan warga mengajukan pinjaman secara sadar. Pihak BRI juga menyerahkan langsung uang pinjaman dan buku rekening kepada warga sebagai nasabah.
“Apabila dalam investigasi ditemukan adanya pelanggaran, BRI akan mengambil langkah tegas terhadap pihak terkait, baik internal maupun eksternal,” kata dia.
Ia juga menegaskan, agen BRI yang mengajukan pinjaman warga hanya berstatus sebagai mitra. Identitas warga yang namanya tercatut teridentifikasi sebagai pinjaman Kupra (Kupedes Rakyat) dan Kece (Kredit Cepat).
“Kami juga akan membuka posko pengaduan bagi warga yang merasa namanya tercatut untuk mengajukan pinjaman,” ujar dia.
Sebelumnya, puluhan warga Gunung Sari, Enggal, Bandar Lampung, mengaku datanya tercatut untuk mengajukan pinjaman di bank. Perempuan yang mengaku sebagai agen BRI memanfaatkan mereka.
Akibat hal tersebut, Friska, salah satu warga mengaku mendapatkan tagihan dari debt kolektor. Padahal, ia tidak menerima uang pinjaman. “Kalau kata kolektornya, ada 132 orang di sini yang tercatat punya pinjaman,” ujarnya.








