Bandar Lampung (Lampost.co)– Perum Bulog Kanwil Lampung mulai menyerap gabah hasil panen petani di wilayah Lampung dengan mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru, yakni Gabah Kering Panen (GKP) seharga Rp6.500 per kilogram. Adapun nilai tersebut penentuannya dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.
“Beras di gudang Bulog sebesar Rp12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen. Kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo, Jumat, 7 Februari 2025.
Baca juga: Realisasi Serapan Gabah Lokal oleh Bulog Capai 90 Persen
Lebih lanjut ia mengatakan Bulog meski belum memasuki masa panen raya, namun di beberapa wilayah sudah ada yang panen. Masa panen raya pun pihaknya prediksi berlangsung pada akhir Februari hingga April 2025.
“Kami kini telah menyerap gabah dan beras hasil panen petani sebanyak 1.800 ton (setara beras),” jelasnya.
Satu Harga
Menurutnya dengan adanya Keputusan Kepala Bapanas terbaru, maka tidak ada lagi pemberlakukan Keputusan Nomor 14 Tahun 2025 tentang rafaksi harga gabah. Sehingga pihaknya membeli GKP dari petani dengan satu harga, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram.
Ia mengharapkan dengan adanya kebijakan tersebut, penyerapan gabah hasil panen petani bisa berjalan optimal. Sementara petani pun makin bersemangat untuk menjual hasil panen ke Bulog.
“Apalagi pada 2025 kami targetkan menyerap sekitar 100 ribu ton beras. Ini guna memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah,” katanya.
Ia optimistis target tersebut dapat tercapai karena telah melakukan berbagai persiapan. Antara lain sosialisasi HPP terbaru kepada petani. Kemudian menggandeng gabungan kelompok tani maupun penggilingan padi sebagai mitra kerja.
“Pemerintah daerah khususnya dinas pertanian setempat, Babinsa (TNI Angkatan Darat) untuk menyiapkan tiga belas Kompleks Pergudangan,” ujar dia.
Menurutnya bahwa tiga belas Kompleks Pergudangan Bulog Lampung secara keseluruhan berkapasitas 100.500 ton. Itu sebagai pusat informasi penyerapan gabah dan beras maupun tempat penyimpanan cadangan pangan pemerintah tersebut.
“Sampai saat ini sudah ada 55 mitra kerja. Namun kami masih membuka kesempatan bagi gabungan kelompok tani dan sebagainya untuk menjadi mitra,” kata dia.
Ia melanjutkan, bagi yang berminat bisa menghubungi kompleks pergudangan terdekat atau datang langsung ke Kantor Perum Bulog Kanwil Lampung maupun Bulog Cabang yang terdapat di beberapa wilayah kota/kabupaten.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News