Gunungsugih (Lampost.co): Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Lampung Tengah menyiapkan sebanyak 3 200 ton beras bantuan pangan untuk menekan kenaikan harga di pasaran yang terjadi saat ini.
Keterlambatan panen padi menyebabkan naiknya harga beras dalam kurun beberapa waktu terakhir. Hal itu akibat sejumlah wilayah Lampung terkena dampak El Nino.
Kepala Bulog Subdivre Lampung Tengah, Tri Novianti mengatakan dalam rangka menekan lonjakan harga beras, pihak Bulog sudah menyiapkan dan sudah memulai mendistribusikan bantuan pangan kepada masyarakat ke Kota Metro dan Lampung Timur.
“Pekan depan kita juga akan melakukan distribusi di Lampung Tengah,” kata Tri Novianti saat di temui di kantornya, Kamis, 22 Februari 2024.
Menurutnya kenaikan harga beras pada tingkat nasional akibat dampak fenomena El Nino, sehingga musim panen padi tertunda selama dua bulan terakhir.
“Biasanya itu (panen) jatuh di bulan Februari-Maret. Ini kemungkinan akan panen awal pada bulan April 2024,” katanya.
Kondisi tersebut, menurutnya membuat pasokan beras ke pasar terhambat. Sebab stok gabah di penggilingan berkurang drastis dan menyebabkan naiknya harga beras.
“Kenaikan harga beras terjadi di seluruh Indonesia. Penyebab utamanya El Nino kemarin, sehingga panen padi jadi mundur dua bulan,” ujarnya.
Dia menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan kenaikan harga beras dan menjamin ketersediaan beras, yakni dengan menyiapkan bantuan pangan.
“Jumlah beras untuk bantuan pangan yang akan diberikan untuk tiga kabupaten sebanyak 3.200 ton,” ujar dia.
Ia menjelaskan pihaknya menyiapkan program stabilitas pasokan dan harga pangan SPHP untuk mengatasi mundurnya waktu panen akibat dampak El Nino. Selain itu, pihak Bulog juga bersinergi dengan pemerintah untuk melakukan penetrasi pasar. Hal itu dengan memberikan harga sembako murah bagi masyarakat.
“Bulog Subdivre Lampung Tengah menjual harga beras medium di harga Rp10.900 per kilogram. Sementara beras jenis premium sebesar Rp13.900 per kilogram,” kata dia.
Reporter: Tedjo Waluyo