Jakarta (Lampost.co) — Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilai dapat bersinergi dengan berbagai potensi di desa. Sumber daya alam dan manusia yang besar di pedesaan bisa bermanfaat maksimal sebagai upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi.
“UMKM dan sejumlah potensi di pedesaan harus bersinergi pengembangannya. Hal itu bagian dari akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 19 April 2024.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) memproyeksikan pertambahan pelaku UMKM pada 2034 mencapai 83,3 juta pengusaha. Jumlah itu akan mampu berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Menurut dia, sejumlah potensi di desa, mulai dari sumber daya alam, pariwisata, industri kreatif, pertanian dan kearifan lokal, harus bisa bermanfaat dan berkembang. Pengembangannya melalui skema UMKM.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap pengembangan UMKM berbasis potensi desa juga memiliki beragam klaster usaha. Cara itu mampu memenuhi kebutuhan masyarakat desa, sekaligus berpotensi memenuhi kebutuhan nasional.
BACA JUGA: Dinas Koperasi dan UMKM Metro Adopsi Program Kepala UPTD Wajib Pakai Produk UMKM
Untuk itu, lanjut legislator Dapil II Jawa Tengah tersebut, dorongan pengembangan UMKM dengan pemanfaatan beragam potensi desa harus menjadi kepedulian bersama. Sehingga, UMKM dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam pertumbuhan perekonomian nasional.
Apalagi, berdasarkan catatan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2023 hingga 61%, atau senilai Rp9.580 triliun.
Dia berharap sinergitas pengembangan sektor UMKM dan pemanfaatan beragam potensi desa dapat terbangun dengan baik. Upaya tersebut mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
“Semuanya dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur sesuai amanah konstitusi,” kata Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.