Gunungsugih (Lampost.co)–Petani di sejumlah Kabupaten di Lampung Tengah mengeluhkan harga gabah turun jelang panen raya. Harga gabah pada musim panen Maret 2024 turun menjadi Rp6.200 per kilogram.
Salah satu petani di Kecamatan Seputihagung, Lampung Tengah mengatakan harga gabah sebelum panan raya mencapai Rp7.500 per kilogram. Ia menyayangkan turunnya harga gabah tersebut, terlebih saat ini sudah masuk musim panen.
Penurunan harga jual gabah itu membuat Udin merugi. Sebab biaya tanam hingga panen seperti pembelian pupuk dan perawatan lainnya tak sebanding dengan pendapatannya menjual gabah.
“Pupuk bersubsidi ada batas pembelian. Jadi untuk mencukupi kebutuhan tanaman terpaksa kami membeli pupuk non subsidi. Sedihnya saat panen harga gabah turun,”keluh Udin kepada Lampost.Kamis(20/3/24)
Kesedihan Udin bertambah ketika mengingat risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan. Belum lagi tingginya harga bibit berkualitas hingga harga pupuk yang mahal.
Ia berharap pemerintah mampu mengeluarkan kebijakan untuk menjamin stabilitas harga gabah. Jangan sampai harga gabah justru turun saat musim panen raya seperti yang telah terjadi berkali-kali.
“Seharusnya pemerintah menjamin stabilitas harga gabah. Mengingat biaya produksi yang sudah kami keluarkan sangat tinggi, turunnya harga gabah membuat petani merugi,” tegasnya.
Sebagai seorang petani, Udin mengaku bingung terhadap kondisi harga di pasar. Di mana saat ini terjadi lonjakan harga beras hampir di seluruh Indonesia, namun harga gabah justru turun jelang panen raya.
“Sebagai petani kecil saya sangat bingung dan merasa dirugikan. Harga jual beras mahal di pasar, tetapi harga gabah turun jelang penen raya,” ujarnya.