Bandar Lampung (Lampost.co)– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lampung mengeklaim daya beli masyarakat Lampung di momentum Idulfitri 1446 H masih dalam kondisi terjaga. Meski ada indikasi bahwa masyarakat menahan pengeluaran konsumsi sebagai respon atas kondisi ekonomi saat ini.
Kepala KPw BI Lampung, Junanto Herdiawan mengatakan, secara umum daya beli masyarakat Lampung pada momen tersebut masih terjaga.
Baca juga: Pengendalian Harga Pasca Lebaran Kunci Stabilitas Ekonomi
“Memang ada indikasi masyarakat sedikit menahan konsumsinya sebagai reaksi atas kondisi ekonomi saat ini dan untuk berjaga-jaga ke depan. Tapi secara umum terjaga,” ujarnya, Rabu, 9 April 2025.
Berdasarkan hasil survei konsumen yang BI lakukan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada di level yang cukup tinggi. Yakni sebesar 124,83 pada Maret 2025. Angka tersebut menurun bila membandingkan Februari lalu dengan IKK 130,17.
“Tapi angka IKK Maret masih menunjukkan optimisme konsumen meski sedikit turun,” ungkapnya.
Meski begitu, angka Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) unjukkan peningkatan dari sebelumnya 119,00 di Februari, menjadi 120,33 pada Maret 2025.
BI Rate
Bank Indonesia merumuskan sejumlah strategi untuk mendorong daya beli masyarakat. Secara nasional, BI mempertahankan BI rate sebesar 5,75 persen dengan pertimbangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menjaga target inflasi 2025 dan 2026 di kisaran 2,5 ± 1, serta menjaga nilai tukar rupiah agar sesuai fundamental di tengah tingginya ketidakpastian global.
Pihaknya juga menambah besaran insentif kebijakan likuiditas makroprudensial atau KLM sebesar 1 persen, yang awalnya 4 persen menjadi 5 persen, dan akan berlaku di sektor perumahan mulai 1 April 2025.
“Kebijakan ini bakal mendorong perbankan lebih agresif, dalam menyalurkan kredit ke sektor prioritas, terutama perumahan,” kata dia.
Sementara untuk menjaga daya beli dengan lokus khusus Provinsi Lampung, KPw BI Lampung bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengendalian inflasi.
“Kami juga dukung beberapa kegiatan, seperti pasar murah saat Ramadan dan Idulfitri untuk menjaga daya beli masyarakat,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News