Jakarta (Lampost.co) — Pemberdayaan desa wisata dengan berbagai cara harus mendapat dukungan semua pihak demi menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru yang lebih merata.
“Potensi desa wisata harus benar-benar bermanfaat untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat dan kelestarian lingkungannya. Sehingga, tumbuh pusat ekonomi baru yang berkelanjutan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Kamis, 3 Juli 2024.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memulainya lewat Semarak Event Unggulan di Desa Wisata (Senandung Dewi) 2024. Kegiatan itu untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke desa wisata.
BACA JUGA: Buaya Muara Dievakuasi dari Permukiman di Desa Bandar Agung
Program dukungan pengembangan desa wisata itu berfokus pada nilai-nilai keberlanjutan (sustainability), skalabilitas (scalability) dan nilai jual (sellable).
Program Senandung Dewi berjalan dengan dua skema, yaitu kurasi desa wisata di Indonesia yang memiliki event, tetapi belum berkembang. Kedua, bila desa wisata belum memiliki event, maka perlu merancang kegiatan menarik sesuai kearifan lokal.
Pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 tercatat 6.016 desa wisata dari seluruh Indonesia mengikuti ajang tersebut.
Menurut dia, langkah pemerintah dalam pemberdayaan desa wisata harus mendapat dukungan semua pihak. Sebab, potensi desa yang tersebar di seluruh Indonesia sangat besar.
Ribuan desa wisata, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, memiliki keragaman potensi budaya, lingkungan dan sejarah yang bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap potensi yang desa wisata dapat terangkat dan terkelola dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat dapat membangun kolaborasi dengan baik.
“Sinergitas untuk merealisasikan pemberdayaan desa wisata demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata,” kata dia.