Wisnu Hindadari, di dampingi oleh General Manager (GM) PHE OSES dan jajaran manajemen. Berkesempatan berinteraksi langsung dengan para penggerak program atau local heroes. Termasuk nelayan dan kader Posyandu. Selain itu, Wisnu juga menyerahkan bantuan perlengkapan alat tangkap ikan kepada nelayan.
“Program CID ini bertujuan untuk menggali potensi-potensi lokal yang dapat dioptimalkan. Hal ini guna mendorong kemandirian masyarakat setempat secara berkelanjutan,” ujar Wisnu Hindadari di Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu.
Sebagai perusahaan hulu migas yang memiliki wilayah operasi di Kepulauan Seribu. PHE OSES berkomitmen mendukung pencapaian dan tanggung jawab terhadap tiga dimensi kehidupan masyarakat sekitar, berlandaskan Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam aspek kesejahteraan dan keterampilan nelayan, PHE OSES menginisiasi program “Pelaut Tangguh”. program ini merupakan akronim dari Peningkatan Pendapatan Nelayan yang Tanggap, Guyub, dan Humanis.
Program ini mulai dengan tinjauan potensi lokal pada 2022 dan melanjutkan dengan pemberian rumpon ke Sentra Penyuluh Konservasi Pedesaan (SPKP). Bantuan permodalan jasa pembuatan bubu, dan permodalan Warung Serba Ada (Waserda) sebagai lini usaha koperasi.
Untuk aspek kesehatan, PHE OSES mendukung program pemerintah dalam gerakan pencegahan stunting dan perbaikan gizi buruk bagi balita di Pulau Harapan. Pulau Kelapa, dan Pulau Panggang melalui program “Seribu Asa”. Sebanyak 57 balita mendapatkan asupan makanan utama dengan kandungan gizi seimbang dan vitamin untuk mendukung pertumbuhan yang optimal.
Mitigasi Perubahan Iklim
Dalam aspek lingkungan, PHE OSES berupaya mendukung mitigasi perubahan iklim. Serta konservasi dengan fokus pada perbaikan kondisi lingkungan dan pelestarian tukik (anak penyu).
Sejak 2019, lebih dari 130 ribu tukik telah melepasliarkan melalui program “Tiga Perisai”, termasuk penyelamatan sekitar 3.512 telur penyu. Perusahaan juga melibatkan nelayan sebagai pelaku konservasi dengan memberikan 25.000 bibit mangrove pada 52 nelayan, menjadikan total bibit mangrove yang telah tertanam sejak 2019 mencapai 130.000.
Selain itu, PHE OSES turut mengedukasi nelayan tentang rehabilitasi terumbu karang. Serta telah melakukan transplantasi karang di area seluas 300 meter persegi dengan total 9.600 fragmen sejak 2023.
Selain itu, PHE OSES juga menginisiasi program pembesaran kima raksasa di area Taman Nasional Kepulauan Seribu. Kima adalah biota laut berbentuk kerang dengan ukuran besar yang termasuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Wisnu juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan program CID PHE OSES.
“Kami berkomitmen untuk tumbuh bermitra bersama masyarakat dan menjaga lingkungan. Terus berinovasi, dan melanjutkan program-program yang sudah ada serta mencari peluang baru untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat,” pungkas Wisnu.