Bandar Lampung (Lampost.co)– Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung terus upaya lakukan penurunan angka pengangguran di daerah setempat. Adapun sejumlah program Disnaker galakkan untuk menekan angka pengangguran.
Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Yanti Yunidarti mengatakan sejumlah program kerja yang pihaknnya lakukan bertujuan untuk menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah setempat.
Baca juga: Lulusan SMA/SMK Disorot Jadi Kelompok Tingkat Pengangguran Tertinggi
“Salah satu program kerja yang kita lakukan adalah pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Kemudian program pemagangan dalam negeri dan ini memang jadi pondasi program kerja kita,” kata Yanti, Rabu, 20 November 2024.
Menurutnya, melalui program tersebut, nantinya pekerja yang lulus sekolah dan memiliki keterampilan akan pihaknya salurkan untuk melaksanakan kegiatan magang ke perusahaan. Sehingga hal itu langsung terjun ke lapangan dan ada pengalaman,” ujarnya.
Adapun untuk program pelatihan di BLK pada tahun 2024, kuota yang Pemprov Lampung siapkan sebanyak 320 orang. Sementara kelas pelaihan yang tersedia seperti kecantikan, juru las, otomotif hingga perhotelan.
“Untuk pelatihan kerja ada kuota 320 orang jadi satu kelas ada 16 orang. Kelasnya ada yang fashion, juru las, otomotif, perhotelan. Kita sedang mendata berapa orang yang ikut pelatihan dan diterima di lapangan kerja atau membuka usaha mandiri,” katanya.
Program Magang 200 Orang
Program selanjutnya yakni pemagangan dalam negeri, di mana tahun ini Pemprov Lampung menyiapkan kuota lebih kurang 200 orang yang mana dananya bersumber dari APBN.
“Pemagangan tahun ini satu kali dari APBN, ada kurang lebih 200 orang. Untuk tahun depan Pemprov Lampung adakan dari APBD,” kata dia.
Menurutnya program pemagangan tersebut penting. Hal itu untuk anak-anak yang belum siap kerja akan mendapatkan pelatihan di tempat magang. “Sehingga bisa langsung perusahaan serap untuk magang,” kata dia.
Selain itu pihaknya juga memberikan penyuluhan kepada para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) serta para pencari kerja. Baik itu kerja antardaerah maupun kerja antarlokal.
“Penyuluhan ke PMI baik antarkerja antardaerah maupun antarkerja antarlokal. Dan ini harus ada penyuluhan agar calon pencari kerja tidak menjadi korban penipuan. Jadi kita bertugas mempersiapkan tenaga kerjanya,” katanya.
Terlebih, saat ini Pemprov Lampung memiliki aplikasi Sigajah yang berfungi untuk masyarakat Lampung mencari informasi seputar lowongan pekerjaan di daerah setempat.
“Untuk aplikasi Sigajah, kita sosialisikan ke masyarakat. Yakni terkait lowongan kerja apa saja yang tengah dibuka oleh perusahaan. Semua tersedia di aplikasi Sigajah,” tutupnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Provinsi Lampung per Agustus 2024 sebanyak 209,16 ribu orang. Bertambah sekitar 1.920 orang atau 0,93 persen bila membandingkan Agustus 2023.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) laki-laki di Lampung sebesar 3,62 persen. Itu lebih rendah bila membandingkan TPT perempuan 5,12 persen.
“Apabila melihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan sebesar 5,33 persen jauh lebih tinggi bila membandingkan TPT di daerah perdesaan sebesar 3,54 persen,” kata Atas.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News