Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung terus menggelar kegiatan pasar murah. Hal ini mereka lakukan dalam upaya antisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Disperindag Provinsi Lampung, Evie Fatmawati mengatakan pasar murah ini dalam rangka Pengendalian inflasi di Provinsi Lampung.
“Selain itu juga pasar murah sekaligus untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat,” kata Evie Fatmawati, Kamis, 14 Oktober 2024.
Baca Juga:
Ini Strategi Pemkot Bandar Lampung Antisipasi Kenaikan Bahan Pokok
Selain itu, tambahnya, pasar murah sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat dengan menjamin keterjangkauan harga bahan pokok.
Ia juga mengatakan, pasar murah Pemprov Lampung cukup rutin setiap minggunya mereka laksanakan dan merata di kabupaten/kota yang ada di Lampung.
“Kita rutin laksanakan pasar murah setiap minggunya di kabupaten/kota. Sehingga memang harga-harga komoditas yang naik bisa diantisipasi melalui pasar murah,” kata dia.
Pihaknya memastikan bahwa komoditas yang tersaji dalam pasar murah, merupakan komoditas yang jadi kebutuhan dan mengalami kenaikan pada rentang satu minggu terakhir.
“Seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, gula pasir, dan minyak goreng,” katanya.
Namun ia mengatakan bila saat ini terjadi kenaikan harga merupakan hal yang wajar. “Karena ini mau Natal dan Tahun Naru. Hal tersebut sangat wajar dan hampir setiap tahun terjadi,” ujar Evie.
Program Pemerintah
Terpisah beberapa waktu lalu, Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin mengatakan pasar murah merupakan salah satu program pemerintah yaitu bagaimana menjaga inflasi.
“Jadi harapan kita agar betul-betul tidak naik inflasinya atau juga tidak terlalu rendah. Sehingga inflasi di Lampung stabil,” kata Samsudin.
Adapun berdasarkan pantauan di Pasar Way Halim, sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan namun tidak terlalu signifikan. Seperti beras medium yang hanya mengalami kenaikan seribu dari harga sebelumya, yakni Rp13 ribu/kilogram.
Untuk gula pasir Rp18 ribu/kilogram, minyak goreng Rp16.500/liter di mana sebelumnya masih di angka Rp15 ribu/ liter. Telur ayam ras alami kenakan Rp2 ribu menjadi Rp26 ribu/kilogram.
Selanjutnya cabai merah keriting saat ini menginjak harga Rp22 ribu/kilogram di mana sebelumnya hanya Rp18 ribu/ kilogram. Cabai rawit hijau Rp43 ribu/ kilogram di mana sebelumnya hanya Rp40 ribu/kilogram.
Kemudian untuk bawang merah saat ini di harga Rp38 ribu/kilogram dan bawang putih Rp37 ribu/kilogram.