Jakarta (Lampost.co) — PEMERINTAH optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dapat mencapai 5,1%. Sejumlah kebijakan strategis akan menopang pertumbuhan ekonomi meski laju pertumbuhan cenderung melambat pada beberapa kuartal sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan keyakinan itu berdasarkan potensi meningkatnya aktivitas ekonomi atas dorongan berbagai program pemerintah.
Pertumbuhan ekonomi tercatat melambat dari kuartal I hingga 5,11%, kuartal II (5,05%), tetapi kuartal III hanya mencapai 4,95%.
“Kami optimistis bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di sekitar 5% seperti tahun lalu. Indonesia masih menunjukkan ketahanan ekonomi yang baik,” ujar Airlangga.
Dia menjelaskan, beberapa program unggulan pemerintah di penghujung tahun bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Program tersebut meliputi program mudik gratis, diskon tiket pesawat, hari belanja online nasional (Harbolnas), program diskon belanja di Indonesia aja (BINA) 2024, dan program stabilisasi harga pangan.
Hasilnya, program-program tersebut dapat meningkatkan nilai transaksi masyarakat secara signifikan. Secara terperinci meliputi:
– Harbolnas 2024 mencatat kenaikan transaksi 21,4% dari tahun sebelumnya, mencapai Rp31,2 triliun.
– Program BINA tumbuh 15,5% dengan total transaksi Rp25,4 triliun.
– EPIC Sale juga meningkat 14,9% menjadi Rp14,9 triliun.
“Kalau di negara lain, seperti Amerika Serikat ada Black Friday, Indonesia punya ‘Jumat Berkah’ yang juga berdampak positif pada konsumsi masyarakat,” kata dia.
Indikator Ekonomi yang Menguat
Selain kebijakan strategis, beberapa indikator ekonomi menunjukkan perbaikan signifikan, seperti:
1. Purchasing Managers’ Index (PMI) mencapai level ekspansif 51,2.
2. Indeks Keyakinan Konsumen berada di level optimistis di atas 100.
3. Indeks Penjualan Riil mencatat kenaikan menjelang akhir tahun.
Realisasi investasi juga menunjukkan tren positif. Pada kuartal III-2024, realisasi investasi mencapai Rp431,38 triliun. Hal itu dengan dukungan peningkatan peringkat Indonesia dalam IMD Global Competitiveness Index yang naik ke posisi 27 dari peringkat 34 pada 2023.
Dia mengatakan pemerintah akan terus mendorong kebijakan yang mendukung daya beli masyarakat dan stabilitas harga. Langkah-langkah itu diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pemerintah akan memastikan semua kebijakan berjalan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional,” kata dia.