Bandar Lampung (Lampost.co) — Pengamat Ilmu Komunikasi Universitas Lampung (Unila), Andi Windah, menyebut fenomena “Rojali” tantangan nyata bagi pengusaha kafe.
Untuk itu, harus memiliki strategi yang kreatif dan inovatif agar pengunjung tidak hanya datang, tetapi juga membeli.
“Kafe dapat tetap beroperasi dengan sehat dan memberikan pelayanan terbaik bagi semua pelanggannya,” kata Andi, kepada Lampost.co, Jumat, 21 Juni 2024.
BACA JUGA: Ketergantungan Internet Rubah Gaya ‘Nongkrong Anak Muda’
Untuk menghadapi fenomena Rojali di Bandar Lampung kedai kopi bisa menerapkan beberapa strategi efektif. Pertama, promosi dan penawaran khusus dapat menjadi langkah awal untuk menarik pengunjung agar membeli.
“Kedai kopi bisa menawarkan diskon khusus, paket hemat, atau program happy hour pada waktu-waktu tertentu,” kata dia.
Selain itu, penerapan program loyalitas sehingga pelanggan memperoleh poin setiap kali membeli yang dapat pembeli tukar dengan hadiah atau diskon.
“Kedua, pengelolaan ruang yang baik. Kedai kopi dapat memberikan tempat duduk prioritas bagi pelanggan yang membeli,” kata dia.
Contohnya, menandai meja hanya untuk pelanggan yang membeli item menu tertentu. Lalu membuat area khusus bagi pelanggan untuk berbelanja dan bisa menjadi solusi efektif guna meminimalisasi dampak fenomena Rojali.
Ketiga, peningkatan pelayanan dan kualitas produk harus menjadi tujuan utama. Pelayanan yang ramah, cepat, dan produk berkualitas tinggi dapat mendorong pengunjung untuk membeli.
“Selain itu, kedai kopi juga dapat menyelenggarakan acara komunitas atau berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk membangun loyalitas pelanggan. Strategi itu bisa membuat kafe merangkul Rojali dengan tetap beroperasi secara sehat dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya,” katanya.