Bandar Lampung (Lampost.co) — Layanan telekomunikasi dan internet di wilayah Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) mengalami gangguan akibat listrik padam sejak pukul 11.00 WIB, Selasa, 4 Juni 2024. Kondisi itu karena terganggunya transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 275 kilovolt (kV) Lubuk Linggau-Lahat.
Hal itu pun membuat layanan telepon, SMS, dan data atau internet terkendala.
“Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat/IOH) memohon maaf atas kendala layanan yang pelanggan alami di sebagian wilayah Sumatra. Penyebabnya karena adanya pemadaman listrik secara massal,” kata SVP Head of Corporate Communications (IOH), Steve Saerang.
BACA JUGA: Listrik di Lampung dan 3 Provinsi di Sumatra Padam, ini Penyebabnya
Menurut dia, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulihkan layanan dengan segera.
IOH juga senantiasa berkomitmen untuk terus memastikan pelanggan dapat berkomunikasi dengan lancar dimana pun dan dalam situasi apapun. “Sedang proses recovery dan kami akan speed up,” ujar dia.
VP Area Network Operations Sumatra, Nugroho A Wibowo, mengatakan penurunan kualitas jaringan Telkomsel akibat pemadaman listrik di sejumlah wilayah Sumatra.
“Telkomsel menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas terjadinya penurunan kualitas jaringan Telekomunikasi di wilayah tersebut,” kata Nugroho.
Menurut dia, pemadaman listrik berdampak pada operasional sejumlah BTS sehingga membuat penurunan kualitas layanan. Pihaknya akan berupaya memaksimalkan sistem satu daya untuk memberikan layanan seluler yang optimal.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memulihkan layanan agar pelanggan dapat kembali menikmati layanan komunikasi dengan lancar,” kata dia.
Sementara itu, Corpcomm XL Axiata West Region, Aldi Desmet, mengatakan sebagian BTS hingga kini masih terdampak pemadaman listrik PLN. Untuk itu, tim teknis XL Axiata di lapangan terus berupaya memulihkan kondisi BTS-BTS yang masih padam.
Hal itu dengan mengerahkan mobile genset dan mengaktifkan genset yang tersedia di BTS. Selain itu, pusat monitoring jaringan juga terus melakukan rekayasa jaringan. “Cara itu agar layanan di area – area yang masih terdampak bisa segera pulih dan masyarakat manfaatkan,” kata dia.