Bandar Lampung (Lampost.co) — Pertumbuhan Ekonomi Lampung mengalami kenaikan sebesar 5,09 persen. Angka tersebut sudah lebih tinggi daripada periode yang sama tahun 2024. Namun masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.
Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Dedy Mulyawan mengungkapkan. Meski masih di bawah angka nasional, pertumbuhan itu menunjukkan tren positif. Bahkan menurutnya angka tersebut bisa meningkat melebihi angka nasional pada akhir tahun.
Kemudian prediksi itu karena melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang tertopang oleh sektor pertambangan. Ketergantungan itu menurutnya bisa berdampak terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi.
“Kalau sektor pertambangan itu mengalami penurunan maka kemungkinan pertumbuhannya juga akan turun. Kalau harga hasil tambang itu turun maka pertumbuhan ekonominya akan turun,” katanya, Rabu, 6 Agustus 2025.
Sementara itu, pertumbuhan perekonomian Lampung saat ini tertopang oleh sektor industri pengolahan. Menurutnya ekonomi pada dua sektor itu cenderung stabil sehingga pertumbuhan ekonomi Lampung juga akan lebih stabil.
“Jadi potensi untuk mencapai target tahun ini tumbuh 5,2 persen itu masih mungkin tercapai. Kalau bisa mempertahankan tren positif ini,” katanya.
Kemudian ia menjelaskan kenaikan pada sektor industri pengolahan berdampak pada kenaikan pada sektor pertanian. Sehingga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus menjaga kedua sektor tersebut.
Melihat kondisi itu, pertumbuhan ekonomi Lampung masih tertopang perekonomian daerah. Artinya pemerintah juga harus mengevaluasi pertumbuhan ekonomi wilayah perkotaan untuk mendorong perekonomian provinsi.
“Bagaimana untuk wilayah perkotaan. Karena meskipun ada pertumbuhan ekonomi tapi masih tertemukan fenomena Rojali atau rombongan jarang beli pada wilayah perkotaan,” tutupnya.








