Bandar Lampung (Lampost.co) — Polda Lampung menggelar gerakan pangan murah (GPM) serentak melalui Polres di 15 kabupaten/kota. Kegiatan itu sebagai upaya mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan dan menstabilkan harga kebutuhan pokok di masyarakat.
Kegiatan itu bekerja sama dengan Bulog untuk penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Wakil Direktur Binmas Polda Lampung, AKBP Rahman Napitupulu, menjelaskan program itu serentak di jajaran kepolisian se Indonesia, termasuk Lampung.
“GPM untuk membantu pemerintah agar ketahanan pangan terjaga dengan baik. Di Lampung, pelaksanaannya sejak awal Agustus hingga Desember,” ujar Rahman, Kamis, 18 September 2025.
Menurut dia, langkah itu bertujuan agar beras SPHP lebih mudah masyarakat jangkau dan mempererat hubungan polisi dengan warga.
“Kami melibatkan Bhabinkamtibmas yang paling dekat dengan masyarakat hingga tingkat desa. Sehingga, GPM ini benar-benar bisa seluruh lapisan masyarakat jangkau,” ujarnya.
Namun, dia mengakui masih ada sejumlah wilayah terpencil yang belum terjangkau. Evaluasi dan peningkatan luasan sasaran distribusi bakal dilakukan. Sebab, program itu akan berlangsung secara bertahap hingga Desember 2025.
“Kami mulai dari daerah terdekat dulu, tapi akan terus bisa menjangkau masyarakat sampai ke pulau-pulau,” kata dia.
Ia menambahkan, target penyaluran beras SPHP melalui GPM tersebut mencapai 3.900 ton untuk seluruh wilayah Lampung sepanjang Agustus hingga Desember.
Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, setiap Polres wajib melaporkan hasil penjualan harian melalui aplikasi untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi.
Selain GPM, Satgas Pangan Polda Lampung aktif melakukan monitoring di lapangan. Pengawasan itu meliputi ketersediaan pasokan, distribusi, hingga harga, agar stabilitas pangan tetap terjaga.
“Setiap hari ada laporan berapa yang terjual dan tersalurkan. Kami juga melakukan pemetaan daerah sesuai kebutuhan tiap wilayah,” kata dia.