Kalianda (Lampost.co) — Harga Beras di sejumlah pasar tradisional Lampung Selatan melambung tinggi tembus Rp17.000/kg. Kebutuhan pokok lainnya ikut naik harga.
Para pedagang di pasar tradisional Bakauheni Lampung Selatan, mengeluhkan harga yang tidak kunjung stabil. Saat ini harga beras sudah mencapai antara Rp 15.000 – 17.000/kg. “Dalam satu sak isi 10 kg antara 150.000 sampai 155.000. Setiap hari harga naik terus,” kata Suryani (37) salah satu pedagang di Pasar Sayur Bakauheni, Senin, 19 Februari 2024.
Selain harga yang terus menerus mengalami kenaikan, para pemasok juga mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan beras dari petani. Diduga beras menjadi langka akibat musim kamarau lalu dan banyaknya gabah yang terjual ke luar daerah.
Baca Juga: Stok di Pabrik Penggilingan Kosong
Menurut Abidin (40) salah satu pengepul, meski sudah berkeliling ke pabrik-pabrik penggilingan padi, beras tetap sulit didapat. “Saat ini mencari beras sangatlah sulit karna pasokan gabahnya sangat langka dan mahal, bila adapun harus berkeliling dulu ke pabrik pabrik yang masih produksi penggilingan padi namun tidak semua pabrik punya stok beras,” katanya.
Menurut Abidin, sejumlah penggilingan padi sudah banyak yang tidak beroperasi karena sulitnya mendapatkan gabah dari petani.
Baca Juga: KPPU Dalami Kelangkaan dan Tingginya Harga Beras
“Pabrik penggilingan padi juga sekarang sudah banyak yang tutup karena tidak mendapat gabah. Selain karena sawah petani yang gagal panen akibat musim kemarau lalu, juga di karenakan gabah yang banyak terjual di Pulau Jawa sehingga di Lampung terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Masyarakat berharap, pemerintah tidak tinggal diam dalam menangani kelangkaan beras dan ketidak setabilan harga. Mereka juga berharap di akhir-akhir kepemimpinan Presiden Jokowi masih dapat mendengarkan keluhan Masyarakat di kalangan bawah, sehingga semua yang menjadi keluhan dapat tertangani dengan cepat.
RUSTAM EFENDI