• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 24/09/2025 11:29
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Harga Gabah Tinggi, Pembeli Luar Lampung Selatan Angkat Tangan

adminlampostbyadminlampost
18/05/23 - 14:49
in Ekonomi dan Bisnis
A A

Kalianda (Lampost.co) — Suplier gabah tengah tidak mampu membeli gabah kering panen (GKP) hasil produksi di Lampung Selatan beberapa hari terakhir. Pasalnya, harga komoditas tersebut sedang melambung.

Harga rata-rata GKP petani di Lamsel kini mencapai Rp5.800 per kg dan harga di pabrik Rp6.100 per kg. Harga tersebut juga sama dengan harga di pabrik luar daerah.

Seorang suplier gabah di Lamsel, Rayon Timur, mengatakan harga tinggi itu berdampak pada banyaknya pembeli luar daerah mundur. Sebab, harga beli tidak masuk dengan harga jual beras di pasaran Rp10.700 per kg.

Supplier di Lampung lebih memilih memasok ke pabrik penggilingan karena harganya sama dengan pabrik di luar daerah dan ongkos kirimnya lebih murah. Contohnya, ongkos kirim ke Serang mencapai Rp3 juta per mobil. Sedangkan biaya kirim ke Metro hanya Rp1,3 juta per mobil. Hal itu menyebabkan gabah dari Lamsel lebih banyak dibeli suplier lokal.

“Tidak hanya satu-dua pembeli dari luar daerah yang tidak mampu menyerap, hampir semua mengalami hal yang sama,” kata dia.

Menurutnya, Lamsel saat ini menjadi incaran suplier lokal dan luar daerah untuk membeli gabah petani. Sebab, menjadi daerah terakhir yang panen pada musim tanam ini. Selain itu juga ada beberapa wilayah di Lampung dan luar daerah yang mengalami gagal panen.

Hasil gabah Lamsel juga sangat baik sehingga disukai pasar. Wilayah tersebut juga sebenarnya sejak lama menjadi daerah penyuplai beras ke berbagai daerah, seperti Indramayu, Cirebon, Subang, Cianjur, Serang, Balaraja hingga Medan.

“Daerah ini lama menjadi zona perang. Meski tidak ada perusahaan masuk ke sini, harga tinggi sejak dari dulu,” ujar dia.

Beli ke Jawa
Akibat harga yang tinggi tersebut, Rayon harus membeli gabah ke daerah lain, seperti Jawa Barat.

Dia berharap ada pengawasan terutama dari pemerintah daerah sehingga dapat mengetahui kondisi lapangan. Petani jangan sampai menjadi korban dari kondisi harga saat panen. Dia menduga ada upaya provokasi agar pembeli luar daerah tidak dapat masuk ke Lampung dengan tujuan mengurangi persaingan. “Meski tidak ada perusahaan masuk ke sini, harga tinggi sejak dari dulu,” ujar dia.

Meski demikian, di satu sisi dia mengapresiasi harga yang sedang tinggi. Sebab, selama ini harga sering ditekan tengkulak akibat kurangnya pilihan akses pasar. Akibatnya keuntungan tidak banyak dinikmati petani.

Suplier lainnya, Bashori, menjelaskan hasil pengamatannya di lapangan penggilingan padi di Lampung Tengah, Lampung Timur dan Metro masih beroperasi. Salah satu penggilingan di Metro masih menerima setoran hingga 60 mobil per hari. “Ini masih satu penggilingan. Semua penggilingan di Metro masih jalan,” kata Bashori.

Dia menilai, petani harus mendapatkan harga beli yang wajar agar mereka dapat menutupi modal dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Harga GKP Rp5.500 sampai Rp5.800 per kg dinilai tepat agar ikut menikmati keuntungan. “Kalau harga di bawah itu, petani tetap menanam tapi mungkin akan terlilit hutang karena modal dan kebutuhan hidupnya tidak cukup,” ujar dia.

Effran Kurniawan

ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

DPRD Lampung Dorong Evaluasi OPD untuk Perkuat Pendapatan Daerah

DPRD Lampung Dorong Evaluasi OPD untuk Perkuat Pendapatan Daerah

byRicky Marlyand1 others
24/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Lampung, Yozi Rizal, mendorong agar kinerja organisasi perangkat daerah (OPD)...

Pemprov Lampung Dorong OPD Optimalkan Pendapatan Daerah

Pemprov Lampung Dorong OPD Optimalkan Pendapatan Daerah

byRicky Marlyand1 others
23/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memaksimalkan potensi pendapatan asli daerah...

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pada Senin, 22 Januari 2025. Lampost.co/Silvia Agustina

Daerah Diminta Segera Susun Aksi Hilirisasi Perkebunan

byEffranand1 others
23/09/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah pusat menekankan pentingnya percepatan hilirisasi komoditas perkebunan di daerah. Pemerintah daerah segera menyusun rencana aksi-aksi...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.