Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat inflasi 0,07 persen secara bulanan (month-to-month) pada Agustus 2024. Kelompok pendidikan menjadi penyumbang tertinggi dalam pembentuk indeks harga konsumen tersebut.
Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis, mengatakan kelompok pengeluaran dengan andil inflasi tertinggi dari pendidikan mencapai 0,08 persen,” kata Atas, secara daring di Bandar Lampung, Senin, 2 September 2024.
Dia menilai komoditas utama penyumbang inflasi secara month to month antara lain beras 0,15 persen dan kopi bubuk 0,07 persen. Lalu sekolah menengah atas 0,06 persen, sigaret kretek mesin (SKM) 0,04 persen, sigaret kretek tangan (SKT) 0,02 persen.
“Jika memperhatikan tingkat inflasi secara year on year pada Agustus 2024 mencapai 2,33 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi dalam pembentukan inflasi dari makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 4,67 persen dan andil 1,50 persen,” ujarnya.
Lima komoditas utama yang memberi kontribusi tertinggi pada kelompok itu adalah beras 0,40 persen, kopi bubuk 0,27 persen, SKM 0,24 persen, gula pasir 0,13 persen, dan cabai rawit 0,09 persen.
Sementara, tingkat inflasi tahunan (YoY) pada empat kabupaten/kota di Lampung tertinggi terdapat di Lampung Timur 2,94 persen. Kemudian inflasi terendah di Metro 2,05 persen.
Kemudian untuk tingkat inflasi bulanan (MoM) tertinggi di Bandar Lampung 0,26 persen, sedangkan inflasi terendah Mesuji 0,17 persen. “Sedangkan, Lampung Timur mengalami deflasi terdalam, yaitu 0,35 persen,” ujar dia.