Bandar Lampung (Lampost.co): Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat bahwa inflasi di Lampung pada April 2025 mencapai 1,19 persen bila membandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m). Jika membandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka inflasi tersebut mencapai 2,80 persen (year-on-year/y-on-y).
“Secara tahun kalender atau year-to-date (y-to-d), angka inflasi tercatat sebesar 1,77 persen,” ujar Statistisi Ahli Madya BPS Lampung, Muhammad Ilham Salam, dalam siaran pers pada Jumat, 2 Mei 2025.
Baca juga: Kenaikan Inflasi Picu Pelemahan Daya Beli Masyarakat
Ilham menjelaskan bahwa beberapa komoditas utama memicu kenaikan inflasi pada April, dengan tarif listrik menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar 0,87 persen. Bawang merah menyumbang 0,18 persen, tomat dan emas perhiasan masing-masing 0,11 persen, serta bawang putih 0,06 persen.
Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatat kenaikan paling signifikan sebesar 7,67 persen pada April dibandingkan bulan sebelumnya.
Ilham menyatakan bahwa kelompok tersebut memberikan andil terbesar terhadap inflasi April 2025, yakni sebesar 0,90 persen. Di sisi lain, beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga. Kelompok transportasi mencatat penurunan sebesar 0,24 persen, sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Inflasi Tahunan
Ilham juga menyoroti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebagai penyumbang utama inflasi year-on-year pada April 2025.
“Tingkat inflasi year-on-year pada April 2025 sebesar 2,80 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Yflakni dengan inflasi sebesar 4,43 persen dan andil sebesar 1,48 persen,” jelasnya.
Lima komoditas utama yang menyumbang inflasi year-on-year dalam kelompok tersebut antara lain bawang merah (0,29 persen) dan kopi bubuk (0,23 persen). Selanjutnya sigaret kretek mesin (0,19 persen), cabai merah (0,14 persen), dan bawang putih (0,13 persen).
Selanjutnya, BPS Provinsi Lampung juga mencatat inflasi di empat kabupaten/kota cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK). Kabupaten Lampung Timur mencatat inflasi year-on-year tertinggi sebesar 3,16 persen, sementara Kota Metro mencatat inflasi terendah sebesar 2,08 persen. Dalam skala month-to-month, Kota Bandar Lampung mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,27 persen. Sedangkan Kota Metro mencatat inflasi terendah sebesar 0,66 persen.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News