Bandar Lampung (lampost.co)–Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung menilai peningkatan ekspor dari daerah memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Khususnya dalam aspek perbaikan infrastruktur dan hilirisasi produk ekspor.
Koordinator Wakil Ketua Umum Kadin Lampung, Romi Junanto Utama, menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk meningkatkan daya saing ekspor Lampung adalah dengan memperkuat infrastruktur penunjang. Selain itu, pemerintah provinsi diminta untuk melobi pemerintah pusat agar meningkatkan kapasitas Pelabuhan Panjang.
“Kemudian, membangun akses langsung ke Jalan Tol Trans Sumatera, serta mempermudah perizinan pergudangan dan pengembangan kawasan industri baru,” ujarnya, Senin, 5 Agustus 2025.
Meskipun kebijakan ekspor di tingkat provinsi harus tetap mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, seperti perjanjian internasional, kebijakan fiskal, dan subsidi, langkah-langkah yang lebih operasional di tingkat daerah. Misalnya, misi dagang ke luar negeri, promosi produk unggulan, serta diversifikasi komoditas.
“Prosedur ekspor sudah cukup efisien, mulai dari karantina, sertifikasi asal barang (certificate of origin), hingga bea cukai dan pengiriman. Semua sudah berjalan sesuai dengan alur yang jelas,” tambahnya.
Nilai Ekspor
Romi juga menekankan pentingnya hilirisasi produk di Lampung untuk meningkatkan nilai ekspor. Produk seperti kopi, rempah-rempah, karet, minyak nabati, CPO, mineral mentah, dan bahan kimia industri perlu untuk proses lebih lanjut.
Dengan demikian, dapat menghasilkan produk jadi dengan nilai tambah. “Pemerintah harus mendukung tumbuhnya industri pengolahan lokal agar Lampung tidak hanya menjadi pemasok bahan baku, tetapi juga menjadi penghasil produk bernilai tinggi,” tegasnya. (Atika)
